Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggandeng International Civil Aviation Organization (ICAO) dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor penerbangan sipil.
Upaya ini dilakukan untuk mempertahankan peringkat keselamatan penerbangan atau nilai Indonesia Effective Implementation (EI) ICAO USOAP-CMA (Universal Safety Oversight Audit Programme Continuous Monitoring Audit).
Salah satu bentuk kerja sama adalah dengan mengadakan workshop yang diikuti oleh perwakilan Direktorat Teknis dan bagian-bagian di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan SAR Nasional (Basarnas), Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara (PPSDM-PU), dan lain sebagainya.
Baca Juga
Advertisement
Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Pramintohadi Sukarno menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara besar yang berbentuk kepulauan dan terhubung dengan moda transportasi penerbangan dan ratusan bandar udara. Untuk itu sudah seharusnya Indonesia memiliki perhatian tinggi terhadap keselamatan penerbangan.
“Keselamatan penerbangan hanya bisa dikelola dengan perilaku yang proaktif dan prediktif. Perilaku proaktif tercermin dalam kepatuhan pengawasan soal keselamatan penerbangan. Dengan acara ini kami berusaha untuk meningkatkan nilai Efective Implementation USOAP dengan penguatan SDM penerbangan kita,” ujar Pramintohadi di Jakarta, Senin (19/3/2018).
Dalam workshop ini, dia berharap ada tukar pikiran yang aktif antar kedua belah pihak sehingga mendapatkan masukan dan hasil yang maksimal.
Kegiatan workshop ini membahas materi seputar ICAO USOAP seperti CMA Online Framework (OLF) dan Electronic Filing of Differences (EFOD);PQ Self-Assessment; Submit/ Update Corrective Action Plans (CAPs); dan iSTARS 3.0 SPACE. Semua kegiatan tersebut dibimbing oleh ICAO Headquarter Chief Oversight Support – Air Navigation Bureau, Mr Thomas Mistos dan Regional Officer Air Traffic Management ICAO Asia and Pacific Office, Mr. Leonard Wicks.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan sesi Demonstration and Group Exercises (Develop and manage CAPs) yang merupakan sesi latihan kelompok guna melatih seluruh Focal Point ICAO USOAP Indonesia dalam kaitannya untuk menghadapi audit keselamatan penerbangan.
Keselamatan Penerbangan Sipil
Menurut Direktur Navigasi Penerbangan Polana Pramesthi, dengan dilaksanakannya workshop ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta dalam mengelola serta meningkatkan kepatuhan kita terhadap ICAO SARPs dan menyesuaikan dengan peraturan nasional Indonesia serta implementasinya.
“Selain itu juga agar dapat meningkatkan kompetensi SDM penerbangan sipil Indonesia khususnya pengawasan keselamatan penerbangan sipil Indonesia dan meningkatkan koordinasi yang telah terjalin dengan baik dan semakin sinergis antara berbagai pihak terkait pengawasan keselamatan penerbangan sipil di Indonesia,” ujarnya.
Seperti diketahui, pada Oktober 2017 yang lalu, ICAO baru saja melakukan Coordinated Validation Mission (ICVM) yang hasilnya menunjukkan angka Effective Implementation (EI) sebesar 80,34 persen.
Pencapaian tersebut menunjukkan peningkatan signifikan Effective Implementation (EI) Indonesia apabila dibandingkan dengan hasil audit pada tahun 2014 dan tahun 2016 lalu.
Berdasarkan ICVM pada bulan Oktober 2017 lalu, Indonesia berhasil menutup 257 PQs dari total 421 Un-satisfactory PQs dari audit sebelumnya. Kondisi ini menjadi motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai EI yang berbanding lurus dengan tingkat keselamatan penerbangan di Indonesia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement