Liputan6.com, Manchester - Setelah Manchester United (MU) dikalahkan Sevilla di Liga Champions, masa depan manajer Jose Mourinho belakangan jadi perbincangan. Banyak yang menyoroti dan mengkritik pria asal Portugal itu karena gaya bermain sepak bola negatifnya yang diterapkan.
Saat ini, MU memang masih menempati urutan kedua di klasemen Liga Inggris. Namun, musim mereka dinodai dengan serangkaian catatan buruk.
Baca Juga
Advertisement
Saat ini, MU praktis hanya punya peluang menjadi juara Piala FA. Itu pun mereka harus bersaing ketat dengan Tottenham Hotspur dan Chelsea.
Mourinho akhir-akhir ini pun mendapat tekanan yang tinggi. Di tengah banyak pemain istimewa, ada laporan terkait hubungan tak harmonis di ruang ganti. Ini bukan hal baru baginya.
Nah, masa depan Mourinho mungkin ada di ujung tanduk. Bahkan, bukan tak mungkin dia segera dilengserkan. Berikut ada lima alasan mengapa Mourinho terancam dipecat oleh MU dikutip Sportskeeda:
5. Permainan Buruk di Laga Besar
Meskipun memiliki catatan yang jauh lebih baik melawan 'Big Six' Musim ini, MU masih bermain buruk di sejumlah laga besar. Dalam kekalahan lawan Spurs (0-2) dan Manchester City (1-2), United gagal menapaki kaki lebih tinggi.
Mereka dikritik usai kekalahan melawan Spurs, dengan tanpa memberi perlawanan. Dalam kekalahan lawan City, meski bermain di Old Trafford, United mengadopsi permainan defensif seperti tim tandang. Ini tidak akan pernah terjadi pada saat Sir Alex Ferguson di klub.
Para pemain melakukan beberapa kesalahan untuk hasil buruk, tapi Mourinho bisa dibilang lebih bersalah. Taktik negatifnya menahan pemain menyerang yang juga mengikis kepercayaan diri mereka.
Advertisement
4. Memainkan Gaya yang Membosankan
Mourinho dikritik karena gaya sepak bola negatif dan membosankan yang membuat penggemar marah. Old Trafford kurang terlalu angker musim ini.
Sepak bola menyerang yang mengalir bebas yang dulu diperlihatkan United telah digantikan oleh gaya sepak bola defensif. Itulah mengapa sulit untuk membayangkan MU memperbaiki posisi saat ini dengan Mourinho yang bertanggung jawab karena taktiknya sangat defensif.
Dia tampaknya lebih tertarik untuk tak kalah daripada mencetak banyak gol dan menghibur para penggemarnya. Pendekatannya sangat mirip dengan Louis Van Gaal yang dipecat setelah 2 tahun di klub dan nasib serupa bisa menimpa Mourinho.
3. Taktik yang Membingungkan
Beberapa kali musim ini MU telah gagal menjalankan taktik dan tiba-tiba berubah haluan di tengah pertandingan. Sebuah contoh sempurna dari ini adalah bagaimana kemenangan mengesankan melawan Liverpool, Chelsea dan Crystal Palace tapi diikuti oleh kekalahan yang buruk kontra Sevilla.
Dalam kemenangan melawan Liverpool, Chelsea dan Crystal Palace United berada pada posisi terbaik saat bermain agresif, dengan gaya sepak bola menarik. Namun aneh Mourinho memilih untuk kembali ke gaya sepak bola yang lebih defensif kala melawan Sevilla dan membayar mahal hal tersebut.
Jika ini adalah kinerja buruk satu kali, tidak masalah. Dengan mengadopsi gaya sepak bola defensif seperti ini, ia juga mengabaikan pemain potensial seperti Marcus Rashford dan ini bisa menyebabkan kepergiannya.
Advertisement
2. Tidak Menantang Gelar Liga Inggris
Mourinho memang pantas mendapat pujian karena memperbaiki United dengan akan finis ke-2. Itu merupakan peningkatan besar dari musim lalu yang cuma berakhir di tempat keenam.
Manchester City musim ini memang sangat perkasa. Namun, United belum cukup berjuang. Mereka tidak pernah terlihat dari awal musim seperti memenangkan liga.
Lagi-lagi, gaya bermain dan jumlah pertunjukan buruk (terutama melawan tim besar) membuat penggemar marah. Tidak diragukan lagi, dewan United akan mencatat keberhasilan Guardiola di City melalui permainan sepak bola yang menyerang dan kemungkinan mereka akan mempekerjakan pelatih yang bersedia melakukan hal itu di Manchester United.
1. Menciptakan Suasana yang Buruk di klub
Belakangan ada kabar kalau ruang ganti Man United sedang dalam kondisi tak kondusif. Banyak pemain yang protes tapi diabaikan oleh Mourinho.
Banyak pemain United selama berada di klub yang mulai gusar, termasuk Luke Shaw dan Paul Pogba. Keduanya secara terbuka dikritik karena sikapnya. Apalagi kritik itu ditunjukkan kepada publik.
Louis Van Gaal kehilangan ruang ganti di United (mungkin sangat membosankan para pemain) dan Mourinho bisa terkena hal itu dengan cara yang sama. Ada tanda-tanda bahwa segala sesuatunya tidak tepat di klub dan pemain United sepertinya tidak pernah bermain dengan senyuman.
Eka Setiawan
Advertisement