Mengenal Hongi, Tradisi Salam Suku Maori Selandia Baru

Hongi merupakan tradisi salam Suku Maori yang dilakukan dengan saling menempelkan ujung hidung dengan lembut.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 19 Mar 2018, 15:52 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo menerima Maori Hongi atau salam dari seorang tetua Maori saat upacara penyambutan di Government House di Wellington, Selandia Baru (19/3). (AFP/Marty Melville)

Liputan6.com, Jakarta Dalam kunjungan kenegaraan menandai peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Selandia Baru, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Gubernur Jenderal Selandia Baru Sir David Gascoigne. Dalam pertemuan tersebut, keduanya saling menempelkan ujung hidung, yang dikenal oleh Suku Maori Selandia Baru dengan sebutan Hongi.

Hongi merupakan salam tradisional Suku Maori, suku asli Selandia Baru. Salam ini menandakan kedamaian, kehidupan, dan kesejahteraan antara tamu dan tuan rumah. Tradisi Hongi dilakukan dengan saling menempelkan ujung hidung dengan lembut yang mampu menciptakan koneksi ‘napas kehidupan’ di antara kedua orang.

Seperti dikutip dari laman New Zaland Tourism, Senin (19//3/2018), penyambutan tamu menurut tradisi Suku Maori terdiri dari banyak tahapan. Awalnya tamu akan dihadang oleh seorang satria (tuan rumah) untuk memastikan apakah mereka kawan atau lawan. Sang satria membawa taiaha atau senjata mirip tombak. Kemudian dirinya menaruh benda penanda berupa dahan kecil, untuk dipungut oleh sang tamu sebagai tanda bahwa dirinya datang dengan damai.

 


Tugas Tetua Wanita

Kebudayaan Maori menjadi daya tarik bagi banyak wisatawan mancanegara yang ingin menjelajahi kebudayaan asli Selandia Baru. Foto: Newzealand.com.

Setelah itu, tetua wanita tuan rumah akan melakukan karanga atau seruan kepada tamu. Ini isyarat bagi tamu untuk mulai beranjak masuk ke dalam tempat mereka. Seorang wanita dari tamu akan menyahut seruan tersebut, dan mereka secara bersama-sama berjalan masuk secara perlahan dalam keheningan, dengan barisan perempuan mendahului laki-laki. Di tengah-tengah perjalanan mereka akan berhenti untuk mengenang leluhur yang sudah tiada.

Sampai di pekarangan rumah di dalam kawasan rumah leluhur utama, para tamu dan tuan rumah mengambil tempat duduknya masing-masing dan saling berhadapan. Pada saat ini nyanyian dilantunkan diikuti dengan pesan-pesan dari para tetua. Setelah pesan disampaikan, tamu akan menyampaikan hadiah atau yang disebut dengan Koha kepada tuan rumah.

 


Hongi Dilakukan di Akhir

Beberapa foto selama kunjungan di Zew Zaeland di bagikan dalam media sosialnya. Salah satunya bertemu dengan warga Suku Maori. Yang memberikan salam kenal dengan menempelkan jidat dan hidungnya. (Instagram/nadinelist)

Setelah prosesi ini, barulah tuan rumah dan tamu saling menyapa dengan Hongi, saling menempelkan ujung hidung. Selepas Hongi, makanan akan dibagikan.

Tradisi menyambut tamu ala Suku Maori ini masih bisa disaksikan hingga saat ini. Bahkan telah menjadi salah satu atraksi wisata budaya yang banyak membuat penasaran traveler luar negeri. Jika Anda ingin berkunjung ke New Zealand dalam waktu dekat, Selandia Baru Tourism selalu menawarkan paket tur berkunjung ke Suku Maori sebagai salah satu atraksi wisata unggulan yang mereka tawarkan.

Simak juga video menarik berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya