Liputan6.com, Garut - Dalam dua hari terakhir, enam wisatawan hanyut di dua curug (air terjun) berbeda di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kejadian pertama menimpa Abdullah Rasyid dan Anggi Januar, dua mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) yang hanyut di Curug Rahong, Cisewu, Kabupaten Garut, Sabtu siang, 17 Maret 2018.
Adapun peristiwa kedua terjadi pada Minggu, 18 Maret 2018. Empat wisatawan lokal Garut hilang tersapu air bah di Curug Teko, Desa Sirnajaya, Cisurupan, Kabupaten Garut.
"Mereka adalah Rifki (21), Mustofa (19), Syifa Anjani (22), dan Tomi Permana (24)," ujar juru bicara Kantor SAR Bandung, Joshua Banjarnahor, Minggu malam, 18 Maret 2018.
Sopi Maulana (25), salah satu saksi, mengaku bencana di Curug Teko itu berlangsung cepat. Saat itu, belasan wisatawan yang tengah menikmati liburan di kawasan curug, dikejutkan dengan datangnya air bah secara tiba-tiba.
"Saat saya ke sana, airnya jernih dan cuacanya cerah, kebetulan kondisi sedang tidak hujan," ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Situasi tenang berubah menjadi gaduh saat suara gemuruh yang diikuti gelombang arus berwarna kecokelatan meluncur deras dan menyapu para wisatawan. "Ada juga yang berusaha menolong, tapi malah yang menolongnya yang terbawa arus," ujarnya.
Menjelang sore hari, pencarian keempat wisatawan terpaksa dihentikan. Kondisi medan yang curam serta gelap gulita, membuat pencarian tidak optimal. Pencarian oleh tim gabungan baru dilanjutkan tadi pagi.
Tim berhasil menemukan korban atas nama Rizki pada pukul 08.00 sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian. Sementara, korban Sifa (22) ditemukan setengah jam kemudian sekitar 2 kilometer dari lokasi. Korban ketiga atas nama Tomi (24) berhasil ditemukan pukul 09.55 WIB sekitar 1 kilometer dari Curug Teko.
"Korban atas nama Mustofa sudah ditemukan sekitar pukul 11.30 WIB, satu kilometer dari lokasi kejadian, sehingga seluruh korban sudah ditemukan," kata Joshua.
Liburan Berubah Petaka
Sebelumnya, kedua mahasiswa Unjani, Abdullah Rasyid dan Anggi Januar yang tenggelam di Curug Rahong, Cisewu, Kabupaten Garut, pada Sabtu, ditemukan terpisah jarak dan waktu. Abdul ditemukan tim gabungan sekitar pukul 23.10 WIB pada Sabtu malam, 17 Maret 2018, sedangkan jasad Anggi Januar baru ditemukan 12 jam kemudian.
"Kedua korban ditemukan relatif tidak terlalu lama, tidak jauh dari lokasi tempat korban menghilang," ujar Joshua.
Setelah dievakuasi, kedua korban dibawa keluarga masing-masing ke rumah duka. Abdul diketahui berasal dari Pangulah Utara, Kota Baru, Karawang. Adapun Anggi, warga Kampung Ciarok, Desa/Kecamatan Kersamanah, Garut.
Kejadian yang menimpa mahasiswa swasta dari Bandung itu diperkirakan sekitar pukul 12.22 WIB, Sabtu siang. Saat itu, kedua korban bersama 14 orang temannya, berlibur ke Pantai Santolo, Garut, sejak Kamis, 15 Maret 2018 lalu.
Dalam perjalanan pulang pada Sabtu siang, mereka menyempatkan diri main ke Curug Rahong. Sebagian rombongan hanya asyik menikmati pemandangan sekitar air terjun sambil berswafoto. Namun, kedua korban memilih mandi di Curug Rahing tanpa mengetahui kondisi kedalaman curug.
Keduanya tenggelam terbawa arus. "Memang curugnya itu kecil, tapi dalamnya sekitar 8 meter dalamnya," ujar Tosim, Kepala Desa Sukajaya, menjelaskan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement