Liputan6.com, Bandung - Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang berpasangan dengan calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tak mempermasalahkan elektabilitasnya di bawah pasangan calon Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum. Justru, pria yang karib disapa Demiz ini meyakini masyarakat sudah melek terhadap hasil survei.
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Kamis, 15 Maret 2018 lalu mencatat pasangan Rindu unggul 51 persen. Sedangkan lawannya, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi berada di angka 49 persen.
Advertisement
"Sangat sederhana, yang mana yang dipercaya oleh masyarakat," ujar Deddy Mizwar di Rumah Pemenangan, Jalan Karangsari Bandung, Jawa Barat, Jumat 16 Maret 2018.
Deddy menilai, hasil survei yang menempatkan dirinya dan Dedi di urutan kedua bukanlah sesuatu yang harus dirisaukan. Urutan ke berapa pun, menurut Demiz, tidaklah menjadi masalah.
"Ke posisi empat pun enggak apa-apa. Minus pun enggak apa-apa," kata dia.
Deddy mengaku, sejauh ini pihaknya baru melakoni kampanye ke 10 kota dan kabupaten yang ada di Jawa Barat. Dia mengklaim, hasil survei di tempat lain sudah menyatakan lebih baik.
"Saya baru berjalan 10 kota/kabupaten langsung Litbang Kompas mengatakan survei kita tertinggi. Saya belum jalan 27 kota/kabupaten. Masih ada empat putaran lagi yang kita jalankan," ia menerangkan.
Pemeran Jenderal Naga Bonar ini meyakini, dirinya dan Dedi akan meraih 54 persen suara pada pemilihan 27 Juni 2018 nanti.
"Insyaallah dari perhitungan yang rasional 54 persen hasil akhirnya. Terlihat dari 10 kabupaten/kota yang kita jalani ternyata hasilnya sama. Sebulan ini naiknya 4 persen. Mudah-mudahan tambah lagi 12 persen," tegas Deddy Mizwar.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Hasil Survei SMRC
Sebelumnya, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbarunya terkait Pilkada Jawa Barat 2018. Berdasarkan hasil survei tersebut, pendukung pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum atau pasangan Rindu, paling sedikit kemungkinan beralih ke pasangan lain saat pemilihan nanti.
Berdasarkan komposisi, dari seluruh pendukung pasangan Rindu, 59 persen merupakan pendukung kuat dan kecil kemungkinan berubah pilihan, dan hanya 41 persen merupakan pendukung lemah yang besar kemungkinan bisa berubah pilihan saat pencoblosan nanti.
"Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum memiliki proporsi pendukung kuat yang lebih besar (paling stabil), dibanding pasangan lain," ungkap Direktur Riset SMRC Deni Irvani, Jakarta Pusat, Kamis 15 Maret 2018.
Sementara pasangan lainnya, yakni Sudrajat-Syaikhu memiliki pendukung kuat 57 persen, dan 43 persen pendukung lemah. Kemudian, pasangan TB Hasanuddin dan Anton Charliyan, masing-masing memiliki 30 persen pendukung kuat dan 70 persen pendukung lemah.
Lalu pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi, 54 persen pendukung kuat dan 46 persen pendukung lemah.
Advertisement