Warga NU Siapkan Lahan untuk Kembangkan Pertanian Jagung

Banyak warga NU yang berprofesi sebagai petani jagung.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Mar 2018, 19:34 WIB
Petani melakukan panen raya jagung di Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3). Panen raya tersebut menghasilkan 33,7 ton jagung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berencana menggarap 100 ribu hektare (ha) lahan pertanian jagung. Kerjasama ini diharapkan mampu meningkatkan produksi jagung nasional.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan, 100 ribu ha lahan pertanian tersebut merupakan lahan milik warga NU. Lahan tersebut tersebar dari 22 wilayah di seluruh Indonesia.

"Iya warga NU menanam jagung dan didukung Menteri Pertanian. Traktor gratis, bibitnya bagus. Kalau sudah panen dipikirkan harganya juga bagus. (Lahan) Di 22 kabupaten, Bengkulu, ada di Jawa Timur itu Tuban Ponorogo, Sumatera Selatan, dan juga Kalimantan Timur, Sangatta Kutai Timur," ujar dia di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Senin (19/3/2018).

Menurut Said, sebenarnya banyak warga NU, khususnya di daerah, yang berprofesi sebagai petani jagung. Namun selama ini belum banyak mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah mulai dari proses tanam hingga untuk menjual hasil panennya.

"Ini memberikan afirmasi kepada petani yang mayoritas warna negara Indonesia, yang belum mendapatkan perhatian maksima. Mereka masih perlu mendapatkan bantuan, uluran tangan, perlu perhatian agar hasil tani mereka bercocok tanam dengan baik. Setelah berhasil, bisa menjual barangnya dengan harga yang menguntungkan. Selama ini belum ada perhatian yang maksimal," jelas dia.

Said menyatakan, sebenarnya yang dibutuhkan oleh petani lokal bukan sekedar gelontoran anggaran, melainkan bantuan yang lebih realistis seperti bibit unggul, pupuk gratis dan adanya pihak yang mau menyerap hasil jagung petani.

"Bukan masalah dana, yang penting petani ini didukung oleh pemerintah kemudian menghasilkan panen yang bagus. Dan pasca panen tolong dipikirkan harganya supaya petani untung ketika panen," tandas dia.


RI Akan Ekspor 100 Ribu Ton Jagung ke Filipina

Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana memanen jagung bersama petani saat panen raya jagung di Perhutanan Sosial, Ngimbang, Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3). Kegiatan ini merupakan rangkaian kunjungan kerja di Jawa Timur. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan akan kembali mengekspor salah satu komoditas strategisnya, yakni jagung. Dalam waktu dekat, akan ada 100 ribu ton jagung yang dikirim dari Indonesia menuju Filipina.

"Kita (Kementerian Pertanian) produksi. Kita orientasi ekspor. Besok ekspor jagung ke Filipina," ujar Amran di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (19/3/2018).

Dia mengaku sesuai rencana sudah mengekspor 100 ribu ton jagung. Targetnya, jagung yang diekspor total mencapai 300 ribu ton.

Amran mengatakan, selain jagung, Indonesia juga akan mengekspor bawang merah ke enam negara, di antaranya Malaysia dan Filipina.

Meskipun demikian, Amran tidak membeberkan secara lebih rinci rencana ekspor bawang ke enam negara tersebut.

"Kita ekspor bawang merah ke 6 negara. Bawang merah itu (diekspor) ke Malaysia, Filipina dan beberapa Negara lainnya. Ekspor kita naik 24 persen. Naik luar biasa tingginya," dia menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya