Liputan6.com, Jakarta - Terlapor nenek CW, yang mengadopsi 5 anak di hotel mewah, telah diperiksa oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Nenek 60 tahun itu diperiksa sekitar enam jam, terkait tuduhan tindakan kekerasan dan menelantarkan lima orang anak di sebuah hotel, kawasan Jakarta Pusat.
Kuasa hukum CW, Thomas Edison Rahimone, menyebutkan kliennya dan seorang anak angkatnya dicecar 21 pertanyaan.
Advertisement
"Ada sekitar 21 pertanyaan kurang lebih. Materi seputaran anak karena berita terhadap CW tentang penganiayaan, eksploitasi anak begitu luar biasa," kata Thomas di Polda Metro Jaya, Senin 19 Maret 2018.
Thomas mengatakan, selama ini pemberitaan terhadap CW yang beredar di media sangat menyudutkan dan mengintimidasi kliennya. Bahkan CW sampai jatuh sakit akibat pemberitaan tersebut.
Di tempat yang sama, CW membantah mempunyai dana tidak terbatas untuk mengasuh lima anak angkatnya dan tinggal di hotel. Ia mengatakan, kalau itu merupakan sebuah kebohongan.
"Bohong itu Rp 12 milar dari mana, kalau aku punya itu, aku enggak akan tinggal di hotel. Aku beli rumah, ini kebohongan yang luar biasa," tegas CW.
Bom Sarinah dan Home Schooling
Sementara terkait dugaan dia tidak menyekolahkan lima anaknya di sekolah formal, CW membantah hal tersebut. Ia menjelaskan, selama ini menyekolahkan anak-anaknya melalui home schooling.
"Dulu anak-anak sekolah di Sekolah Theresia. Cuma ada insiden Sarinah (bom) aku takut anak-anak kenapa-napa, makanya anak-anak dapat home schooling," pungkas CW.
Reporter: Ronald
Advertisement