Mobil Otonomos Uber Tewaskan Pejalan Kaki, Salah Siapa?

Untuk pertama kalinya, mobil otonomos Uber menabrak seorang pejalan kaki. Pihak Uber pun langsung menangguhkan operasional mobil pintar tersebut.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 21 Mar 2018, 07:30 WIB
Ilustrasi mobil self driving yang dimiliki Uber. Foto diambil pada September 13, 2016, (ANGELO MERENDINO / AFP)

Liputan6.com, Arizona - Mobil otonomos Uber yang bisa berjalan tanpa sopir, belum lama ini menabrak dan menewaskan seorang wanita di Tempe, Arizona. Korban yang tewas tersebut merupakan pejalan kaki pertama yang menjadi korban dari mobil tanpa sopir.

Dilansir dari media setempat azcentral, Kamis (22/3/2018), polisi mengungkap korban bernama Elaine Herzberg (49 tahun). Ia meninggal di rumah sakit.

Juru bicara kepolisian setempat Sersan Ronald Elcock berkata, korban sedang menuntun sepedanya di penyeberangan jalan dekat Marquee Theatre pada pukul 10 malam sesaat sebelum ia tertabrak.

Elcock menambahkan, mobil otonomos Uber tampaknya tidak mengurangi kecepatan ketika melaju ke arah korban.

Namun, berdasarkan keterangan dari Sylvia Moir, Kepala Polisi Tempe, Uber bisa saja tidak bersalah. Sebab, sang korban menyeberang jalan secara tiba-tiba.

"Sangat jelas akan sulit menghindari tabrakan dalam mode apapun (otonomos atau dengan kemudi manusia) karena korban muncul begitu saja, lalu langsung berjalan ke jalan raya," ucap Sylvia Moir seperti yang dikutip San Fransisco Chronicle.

Korban diduga seorang tunawisma. Sementara, mobil otonomos yang menabraknya berjenis Volvo, dan memiliki supir di belakang setir.

Mobil tanpa sopir memang bukan berarti mobilnya berjalan sendiri, tetapi ada 'supir' yang mengaktifkan fitur otonomos agar ia dapat berjalan sendiri.

Tetapi, si pengontrol mobil diharuskan sigap untuk mengambil alih setir bila jalanan tidak memungkinkan untuk fitur otonomos.

Pihak Uber dan The National Transporation Safety Board (Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, NTSB) juga ikut turun tangan dengan mengirim tim untuk memeriksa kasus ini.

 


Uber Menangguhkan Layanan

CEO Expedia Khosrowshahi ditunjuk dan ditawari posisi CEO Uber menggantikan Travis Kalanick (Sumber: Recode)

Merespon kecelakaan fatal yang terjadi di Arizona, pihak Uber langsung menangguhkan sementara operasi mobil otonomos di Pittsburgh, Tempe, San Fransisco, dan Toronto.

Lewat akun Twitter resmi mereka, pihak Uber juga mengucapkan duka cita dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk menginvestigasi kejadian tersebut.

"Hati kami bersama keluarga korban. Kami bekerja sama secara penuh dengan @TempePolice dan pihak berwenang setempat sebagaimana mereka menginvestigasi insiden ini," cuit Uber.

Dara Khosrowshahi selaku CEO Uber juga menyampaikan hal senada lewat akun Twitternya.

"Kabar yang luar biasa sedih datang dari Arizona. Kami terus memikirkan keluarga korban sebagaimana kami bekerja dengan penegak hukum setempat untuk memahami apa yang terjadi," kata Dara.

 


Bukan Kali Pertama

Ilustrasi (iStock)

Sebelumnya pada 2016, mobil otonomos juga menewaskan korban jiwa di Florida dengan sebuah truk di jalan raya. Diketahui mobil itu juga mengebut. Insiden itu menewaskan Joshua Brown, pria berusia 40 tahun asal Ohio.

Pada awal 2018, mobil otonomos Tesla juga menabrak sebuah truk pemadam di Los Angeles. Beruntung, tak ada korban jiwa pada kasus di Los Angeles.

(Tom/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya