Paus Fransiskus: Prostitusi Adalah Bentuk Penyiksaan pada Wanita

Paus Fransiskus menyebut praktik prostitusi sebagai bentuk penyiksaan pada wanita. Apa alasannya?

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 20 Mar 2018, 11:30 WIB
Paus Fransiskus meniup lilin kue ulang tahunnya yang tertancap di atas pizza panjang bersama dengan anak-anak di Vatikan, Minggu (17/12). Pizza dibuat berbentuk persegi panjang diratakan dari ujung ke ujung di atas meja. (L'Osservatore Romano/Pool via AP)

Liputan6.com, Vatikan - Dalam sebuah agenda sosial di Vatikan pada Minggu, 18 Maret 2018, Paus Fransiskus menyebut pria yang pernah memanfaatkan jasa prostitusi sebagai kriminal. Ia mengatakan, pelakunya sakit mental karena menganggap wanita ada untuk dieksploitasi.

"(prostitusi) Bukanlah kegiatan bercinta. Ini menyakiti wanita. Jangan diputarbalikkan maknanya," jelas Paus kelahiran Argentina itu, sebagaimana dilansir dari ABC News pada Selasa (20/3/2018).

Kecaman terhadap isu prostitusi itu disampaikan oleh Paus Fransiskus saat menghadiri sebuah sesi dengar pendapat dengan 300 orang pemuda di Vatikan.

Sesi intim tersebut dimaksudkan sebagai forum bagi para pemimpin gereja, dalam mendengar keluh kesah kelompok usia muda tentang Gereja Katolik.

Pertemuan ini juga merupakan persiapan sinode uskup besar yang akan digelar pada Oktober mendatang, di mana bertujuan membantu kelompok usia muda menemukan panggilan hidup mereka.

"Kaum muda harus ditanggapi dengan serius," tegas Paus Fransiskus.

Nicholas Lopez, seorang pimpinan perguruan tinggi dari Texas, Amerika Serikat (AS), memberi tahu Paus bahwa kaum muda hari ini menghadapi rasisme, kemiskinan dan kekerasan yang lebih personal sifatnya. 

Sementara itu, Angela Markas dari Australia, mengatakan bahwa kelompok usia muda banyak yang ingin berdiskusi dengan pihak gereja tentang isu seksual, ketertarikan sesama jenis, dan peran wanita di lingkup sosial.

Prostitusi menjadi salah satu isu yang cukup kuat dibahas dalam pertemuan itu, karena Vatikan telah menerima cukup banyak laporan tentang praktik terkait yang berkaitan dengan perdagangan manusia. 

Laporan UN Women terbaru -- yang diterbitkan pada 2007 -- memperlihatkan bahwa angka laporan kasus prostitusi terselubung meningkat lebih dari 48 persen sejak dekade 1980-an. Afrika, Asia Tenggara, dan Amerika Tengah adalah tiga kawasan paling rawan terhadap kasus terkait, yang biasanya bertalian erat dengan isu perdagangan manusia. 

 

Simak video terkait Paus Fransiskus berikut: 


Paus Fransiskus Aktif Melawan Perdagangan Manusia

Ilustrasi perdagangan manusia (iStock)

Sejak memimpin Gereja Katolik di Vatikan, Paus Fransiskus juga dikenal aktif memerangi isu perdagangan manusia dan perbudakan seks di era modern.

Bahkan, dalam hampir setiap kunjungannya ke berbagai negara, ia mengimbau para masyarakat setempat untuk siaga dalam mencegah praktik terkait di lingkungannya.

Ia juga terus mengimbau para kelompok usia muda, terutama para gadis, untuk berani melakukan perlawanan terhadap ancaman prostitusi paksa pada kaum Hawa.

"Ini adalah salah satu 'pertempuran' yang saya minta kepada kaum muda lakukan, demi martabat wanita," katanya.

Dia mengatakan bahwa praktik prostitusi adalah sebuah paksaan yang lahir dari 'mentalitas sakit', di mana menganggap bahwa ‘wanita harus dieksploitasi.’

"Persepsi salah ini harus segera dihentikan, dan saya minta kepada Anda, para pemuda, untuk berani melawan," tukasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya