Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, yang menyebut bagi-bagi sertifikat tanah yang dilakukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi hanya pengibulan, memancing reaksi keras dari kubu pemerintah.
Meski tidak menyebutkan nama, Menko Maritim Luhut Pandjaitan meminta politikus senior tersebut tidak asal ngomong.
Advertisement
Pernyataan Luhut ini pun ditanggapi Wakil Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan. Dia meminta agar Luhut tidak terbawa perasaan terkait pernyataan Amien Rais itu.
Taufik mengatakan, Amien dan Luhut merupakan tokoh senior. Amien, lanjut dia, juga sering melontarkan kritikan terhadap pemerintah sejak pemerintahan Orde Baru.
"Menurut saya enggak usah terlalu baper (bawa perasaan), enggak usah kemudian saling mengancam. Kalau dibuka dosa-dosanya kita sesama manusia biasa, bagaimana sesama manusia buka dosa," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018).
Wakil Ketua DPR itu menyarankan agar Luhut dapat mengaggap kritikan itu sebagai cambuk dalam pemerintahan yang lebih baik, tak terkecuali di pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Taufik pun membela Amien dengan mengatakan, dalam pemerintahan sebelumnya, mulai Gus Dur, Megawati Soekarnoputri hingga Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, Amien memang sering mengritik pemerintah.
"Itu dari dulu memang Pak Amien karakternya, jangankan sekarang, Orde Baru aja tumbang. Kritikan Pak Amien untuk konstitusi kita," papar dia.
Taufik menyebut, kritikan Amien sebenarnya mendasar. Sebab meskipun program pembagian sertifikat sangat bagus, namun terhalang waktu. Sehingga tidak memungkinkan bila mengingat Oktober 2018 sudah mulai kampanye Pilpres 2019.
"Ini bagi satu segmen, belum nanti masalah-masalah lain. Terkait pembagian sertifikat kepada masyarakat, programnya bagus, tetapi harus diingat ini waktunya kurang, Oktober sudah kamp, apa itu emang memungkinkan," jelas Taufik.
Reaksi Keras Luhut
Sebelumnya, Menko Maritim Luhut Pandjaitan menanggapi dengan keras pernyataan Amien Rais. Dalam pidatonya, Luhut memang tak menyebut nama Amien Rais. Dia menggunakan istilah 'senior' yang diduga merujuk pada Amien Rais yang kerap mengritik Jokowi.
"Ada senior bilang kasih sertifikat itu ngibulin. Apa yang ngibulin. Sertifikat itu prosesnya panjang dan berbelit. Sekarang cepat dan banyak. Saya pikir kita nggak bisa asal ngomong," kata Luhut, Senin (20/3) malam.
Luhut juga kesal dengan serangan-serangan yang menyebut pemerintah pro-PKI. Menurutnya hal itu cuma kebohongan yang terus disebarkan.
"Jangan bilang pro-PKI, pro-PKI gimana? Saya ikut tumpas PKI. Saya tentara, saya tahu itu," kata Luhut.
Luhut menegaskan jangan pernah menyebut pemerintah tidak nasionalisme dan menyerang dengan kepentingan asing. Dia menyebut orang yang belum pernah ditembaki tak pantas mengkritik soal nasionalisme.
"Saya perang di Timtim tahun 1975. Anak buah saya gugur 8 orang di Kopassus. Jangan bilang Nasionalisme, kalau belum pernah ditembakin," kata Luhut.
"Kau merasa paling bersih, kamu boleh ngomong. Tapi dosamu banyak juga kok. Udahlah diam saja lah. Tapi jangan main-main. Kita bisa cari dosamu sampai dapat," tegasnya.
Advertisement