Hindari 4 Kesalahan Fatal Pengguna Kartu Kredit

Supaya kartu kredit tidak sampai menjadi sumber masalah finansial pribadi, sebaiknya Anda memastikan untuk menghindari 4 kesalahan utama pengguna kartu kredit

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 22 Mar 2018, 06:15 WIB
Ilustrasi Foto Gesek Kartu Kredit (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kartu kredit merupakan salah satu alat pembayaran nontunai yang menjadi favorit. Memakai kartu kredit membantu kemudahan dan kepraktisan Anda dalam bertransaksi.

Selain itu, kartu kredit juga banyak memberikan benefit atau keuntungan yang bisa membantu pemiliknya mendapatkan transaksi lebih hemat. Misalnya, keuntungan dalam bentuk cashback, poin hadiah, voucher, diskon, airmiles, cicilan 0 persen, dan lain sebagainya.

Namun, tidak sedikit orang yang alergi bahkan “trauma” dengan kartu kredit. Maklum, kartu kredit adalah alat transaksi nontunai berbasis uang pinjaman dari bank dengan bunga tinggi. Bila tidak cermat dan bijak dalam memanfaatkannya, kartu kredit bisa menjadi sumber malapetaka finansial yang sangat berbahaya.

Banyak orang yang sampai stres dikejar-kejar oleh jasa penagih utang atau debt collector karena terlanjur terjerat utang kartu kredit. Dalam perspektif ini, kartu kredit bisa Anda lihat seperti pisau bermata dua. Satu sisi, kartu kredit bisa sangat bermanfaat membantu kemudahan transaksi. Di saat yang sama, kartu kredit bisa jadi sumber masalah keuangan yang berbahaya.

Nah, supaya kartu kredit tidak sampai menjadi sumber masalah finansial pribadi, sebaiknya Anda memastikan untuk menghindari empat kesalahan utama pengguna kartu kredit, seperti dikutip dari situs perbandingan dan pengajuan produk keuangan HaloMoney.co.id, berikut ini:

1. Memakai kartu kredit tanpa rencana

Banyak orang terjerat utang kartu kredit karena serampangan dalam memanfaatkannya. Asal gesek kartu kredit tapi tidak memikirkan apakah ada penghasilan yang memadai untuk membayar tagihannya kelak. Ini akan sangat berbahaya.

Bila Anda menggesek kartu kredit untuk bertransaksi berbagai rupa tapi tidak dapat memastikan bisa membayar tagihannya kelak, itu sama saja mengundang masalah keuangan serius.

Maka itu, setiap kali Anda menggesek kartu kredit untuk bertransaksi, pastikan Anda memiliki uang untuk dibayarkan ketika tagihan datang kelak.

Baca juga: Kiat Cerdas Memilih Pinjaman Online 2018


2. Terlalu sering membayar minimum payment

Ilustrasi uang

Kartu kredit memang memungkinkan penggunanya membayar tagihan dalam nilai minimal. Saat ini adalah sebesar 10 persen. Ini berarti, saat Anda memiliki tagihan Rp 10 juta, Anda diperbolehkan hanya membayar senilai Rp 1 juta saja.

Tapi, kemudahan itu tidak gratis. Sisa tagihan Anda sebesar Rp 9 juta akan dikenakan bunga tinggi dan harus Anda bayarkan ketika tagihan bulan berikutnya datang. Ini akan menjadi pintu masuk dari petaka finansial Anda yang serius.

Mengapa demikian? Bunga kartu kredit sangat mahal, mencapai 2,25 persen per bulan atau 27 persen per tahun. Bila pada tagihan berikutnya Anda kembali membayar minimum payment, alhasil bunganya akan terus menggulung dan bisa-bisa Anda semakin tidak sanggup membayarnya.

Maka itu, biasakan memakai kartu kredit dengan disiplin sehingga setiap kali tagihan datang, Anda bisa membayarnya 100 persen supaya tidak perlu membayar bunga.


3. Menganggap kartu kredit sebagai dana darurat

Ilustrasi Foto Gesek Kartu Kredit (iStockphoto)

Kartu kredit memiliki fitur tarik tunai atau cash advance yang memungkinkan pemiliknya menarik uang dari ATM sebagaimana cara kerja kartu debit atau kartu ATM.

Bedanya, tarik tunai memakai kartu kredit biayanya tidak murah. Setiap menarik dana memakai kartu kredit di ATM, penerbit kartu kredit akan mengenakan biaya, biasanya dalam persentase sekitar 6 persen dari nominal penarikan atau sebesar minimal Rp 50 ribu.

Dengan fitur cash advance ini, kartu kredit memang bisa menjadi “penolong” kebutuhan tunai dalam kondisi darurat. Tapi, selalulah ingat bila dana yang Anda tarik memakai kartu kredit adalah dana pinjaman dari bank yang bunganya mahal. Jadi, bijaklah dalam menggunakannya untuk tarik tunai dan pastikan Anda memiliki dana untuk membayar tagihannya kelak.

Baca juga: Kartu Kredit Pertama untuk Millenial dengan Gaji Rp 3 Juta


4. Menjadikan kartu kredit sebagai alasan konsumtif

Ilustrasi Foto Kartu Kredit (iStockphoto)

Godaan kartu kredit memang besar. Banyak orang yang akhirnya terjebak untuk berlaku lebih boros alias konsumtif karena tergoda iming-iming kartu kredit.

Misalnya, kartu kredit rajin memberikan diskon ini itu untuk transaksi tertentu. Banyak orang tak sadar memakai kartu kredit hanya sekadar untuk memburu diskon tersebut, padahal sebenarnya tidak terlalu butuh dengan barang atau jasa tersebut. Itulah sejumlah kesalahan yang sering terjadi di antara pemilik kartu kredit.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya