Egy Maulana Bicara Soal Sepak Bola Indonesia di Media Polandia

Egy Maulana masuk dalam daftar 100 pemain muda terbaik versi media Inggris. Dia berada dalam urutan ke-60.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 20 Mar 2018, 21:10 WIB
Pesepak bola Indonesia, Egy Maulana berpose saat diperkenalkan sebagai pemain baru Lechia Gdansk di Stadion Energa Gdańsk, Polandia, Minggu (11/3/2018). Dirinya dikontrak Lechia Gdansk selama tiga musim. (Lechia Gdansk)

Liputan6.com, Jakarta - Lechia Gdansk resmi memperkenalkan Egy Maulana sebagai pemain barunya pada 11 Maret 2018. Selama seminggu di sana, Egy Maulana mendapat banyak sorotan, tidak hanya Indonesia, media Polandia juga menaruh perhatian khusus kepadanya.

Bagaimana tidak, Egy Maulana masuk dalam daftar 100 pemain muda terbaik versi media Inggris. Dia berada dalam urutan ke-60.

Karena hal tersebut, media Polandia, weszlo.com melakukan wawancara eksklusif dengan Egy Maulana. Pemain berusia 17 tahun itu ditanya mengenai sepak bola Indonesia.

Menurut weszlo.com, sepak bola di Indonesia tidak terlalu sukses dalam hal disiplin. Ditanya seperti itu, Egy Maulana pun menyebut sepak bola Indonesia tidak terlalu buruk.

"Jika dibandingkan dengan bulutangkis, jumlah penonton sepak bola akan menang. Suporter bisa datang ke stadion sebanyak 30 sampai 70 ribu," katanya.

"Di Indonesia pernah main pemain bintang Eropa seperti Michael Essien, Didier Zokora, dan Carlton Cole. Sepak bola Indonesia masih dalam perkembangan. Masalahnya hanya jumlah pelatih. Kami hanya punya 3.000 pelatih dari 260 juta penduduk," ujar Egy Maulana menambahkan.


Infrastruktur

Pesepak bola Indonesia, Egy Maulana jumpa pers saat diperkenalkan sebagai pemain baru Lechia Gdansk di Stadion Energa Gdańsk, Polandia, Minggu (11/3/2018). Dirinya dikontrak Lechia Gdansk selama tiga musim. (Lechia Gdansk)

Namun demikian, pemain berusia 17 tahun itu tak menampik buruknya infrastruktur yang dimiliki semua klub sepak bola di Indonesia. Tapi Egy optimistis hal itu akan berubah seiring keinginan pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 bersama Thailand.

"Ini (Infrastruktur) memang masalah yang tetap ada, tapi pemerintah ingin mengubah keadaan ini. Indonesia berniat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034," katanya.

"Itu tujuan kami. Jika kami ingin mencapai hasi bagus, maka kami harus memperbaiki infrastrukturnya," ucap pemain asal Medan tersebut.


Hukuman FIFA

Weszlo juga sempat bertanya mengenai sanksi FIFA terhadap Indonesia. Sepak bola Indonesia pernah dibekukan FIFA setelah ada intervensi dari pemerintah. Pertanyaan ini dijawab oleh agen Egy Maulana, Dusan Bodganovic.

"Itu sudah berlalu. Pemilihat ketua umu PSSI sudah dilangsungkan, pengurus yang lama juga sudah diganti. Pada musim ini, tim Indonesia juga sudah mengikuti pertandingan internasional," ujarnya singkat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya