Liputan6.com, Cilacap - Kecelakaan pesawat latih terjadi di Cilacap Selasa, 20 Maret 2018, sekitar Pukul 15.20 WIB. Dalam peristiwa itu, seorang instruktur penerbang (Flight Instructure) yang menerbangkan pesawat latih atas nama Hanafie meninggal dunia.
Informasi yang diperoleh Liputan6.com, pesawat latih milik sekolah penerbangan Ganesha Flight Academy gagal bermanuver dalam aksi aerobatik sehingga menabrak sejumlah pesawat lain dan hanggar Perkasa Flight School.
Baca Juga
Advertisement
Dikonfirmasi, Kepala Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Kelas III Tunggul Wulung, Cilacap Denny Ariyanto mengatakan pesawat jatuh menabrak hanggar milik Perkasa Flight School.
Namun, ia tak mengonfirmasi pemilik pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut.
Akibatnya, total tujuh pesawat rusak dalam kecelakaan pesawat latih tersebut. Enam di antaranya adalah pesawat di landasan dan hanggar yang tertabrak.
"Enam dari Perkasa," kata Denny, Selasa petang.
Kronologi Kecelakaan Pesawat Latih
Soal kronologi kecelakaan, Denny enggan mengungkap. Dia beralasan hal itu telah menjadi domain Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Tim KNKT tiba di Cilacap dan melakukan penyelidikan.
"Mohon maaf, kami juga sedang menunggu keterangan resmi dari KNKT. Nanti yang lengkap dari KNKT," dia menjelaskan.
Informasi yang beredar, pesawat latih PK-RTZ milik Ganesha Flight Academy jatuh saat berlatih aerobatik.
Pesawat lepas landas dari Bandara Tunggul Wulung sekitar pukup 14.02 WIB. Namun, sekitar pukul 15.20 WIB, pesawat tersebut mengalami kecelakaan.
Informasinya, pesawat tersebut kehilangan daya angkat lantaran terbang terlalu rendah ketika bermanuver. Pesawat hilang kendali dan menabrak pesawat yang sedang parkir di apron dan hanggar milik Sekolah Penerbangan Perkasa.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement