Marak Pembobolan Kartu ATM, BRI Minta Nasabah Sering Ganti Nomor PIN

Bank BRI mengimbau kepada nasabah untuk sering mengganti nomor PIN untuk menghindari praktik kejahatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mar 2018, 20:59 WIB
Seorang nasabah BRI mengetahui uangnya hilang dari rekening setelah mendapat tiga kali SMS. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI, Handayani mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam bertransaksi melalui ATM. Sebab, belum lama ini beberapa nasabah BRI terkena kasus pembobolan ATM dengan metode skimming ATM di Kediri, Jawa Timur.

Modus skimming kartu ATM atau debit biasanya dengan menempelkan alat card reader di mulut mesin ATM serta kamera tersembunyi. Alat card reader tersebut akan mengambil data kartu secara otomatis dalam rangka untuk penggandaan kartu. Sementara kamera tersembunyi diperlukan untuk mengetahui pin dari kartu ATM.

Handayani menyebut, untuk mengantisipasi kejadian skimming ATM, masyarakat harus menggunakan pin dengan tingkat kesulitan yang rumit. Artinya pin yang digunakan nasabah disarankan untuk tidak menggunakan, seperti tanggal lahir atau angka-angka yang menurutnya sama.

"Imbauan buat masyarakat, jadi pertama harus menggunakan pin itu dengan angka-angka tidak mudah diketahui. Jangan menggunakan tanggal lahir atau menggunakan nomor yang sama, jadi harus bener-bener unik," kata Handayani saat ditemui di Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Kemudian, lanjut dia masyarakat juga harus lebih sering mengubah pin agar tidak terjadi kebocoran data. Masyarakat nantinya, diharuskan untuk lebih aktif apabila ada transaksi yang terjadi di luar dari dirinya.

"Kedua harus sering-sering mengganti pin, misalnya nanti di skimming pun data diperoleh oleh mereka tidak akan valid lagi kan karena pinnya berbeda. Nasabah segera menghubungi bank kalo tidak merasa melakukan transaksi tersebut jadi harus peran aktif antara bank dengan nasabah," imbuh Handayani. 

 

Reporter : Dwi Aditya Putra

Sumber : Merdeka.com


BRI: Banyak Pihak yang Pura-Pura Jadi Korban Pembobolan ATM

Seorang nasabah BRI mengetahui uangnya hilang dari rekening setelah mendapat tiga kali SMS. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyatakan banyak pihak yang memanfaatkan kesempatan untuk berpura-pura menjadi korban pembobolan rekening melalui skimming di Automated Teller Machine (ATM).

Direktur Konsumer BRI, Handayani mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan penelurusan terkait kasus pembobolan ATM melalui metode skimming yang tengah menimpa sejumlah nasabah BRI di Kediri, Jawa Timur.

"Sedang melakukan penelitian dan BRI pasti akan mengembalikan dana nasabah jika benar yang bersangkutan dirugikan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (16/3/2018).

Namun demikian, dalam menangani kasus pembobolan semacam ini, BRI harus ekstra hati-hati dan menelusurinya secara mendalam. Sebab banyak pihak yang memanfaatkan kasus untuk keuntungan.

"BRI harus melakukan penelitian dengan detail karena ternyata banyak yang memanfaatkan kesempatan untuk pura-pura uangnya hilang tetapi ternyata dipakai istrinya. Ada beberapa kasus setelah ditelusuri ternyat benar," kata dia.

Oleh sebab itu, terhadap menangani kasus pembobolan rekening nasabah, BRI selalu melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian. Hal ini guna memastikan jika rekening nasabah tersebut benar-benar dibobol.

"Saat ini BRI berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan penyidikan kepada yang bersangkutan dan pernyataan yang bersangkutan untuk memastikan kebenarannya," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya