Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), berpotensi menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Jelang rilis data ekonomi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya menyebutkan peluang kenaikan IHSG masih cukup besar. Ini dapat terjadi jika level support dapat teruji. IHSG akan bergerak di kisaran 6.202-6.389.
"IHSG akan diwarnai penantian terhadap jelang rilis data ekonomi suku bunga acuan BI. Potensi kenaikan IHSG masih terlihat cukup besar mengingat dari sisi fundamental ekonomi Indonesia masih kuat,” ujar dia dalam ulasannya, Rabu (21/3/2018).
Baca Juga
Advertisement
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji mengungkapkan hal yang sama. Ia menuturkan IHSG berpotensi menguat pada pergerakan indeks saham Rabu pekan ini. "IHSG mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan indeks saham Rabu pekan ini. IHSG berpotensi menuju ke area resisten pada level 6.274 - 6.305," kata dia.
Sementara itu, pengamat pasar modal, Satrio Utomo menuturkan pola pergerakan IHSG akan berada pada level support di 6.175 dan resisten di 6.243.
"Kondisi IHSG masih rawan akan tekanan. Tetap waspadai sektor semen karena tren turunnya masih terlihat kuat. IHSG akan berada pada level support di 6.175 dan resisten di 6.243," ujar Satrio.
Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Astra International Tbk (ASII), dan juga PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Nafan Aji merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan juga PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Sedangkan Satrio merekomendasikan saham PT Medco Energy International Tbk (MEDCO), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).
IHSG Tersungkur pada Perdagangan Kemarin
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum beranjak dari zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Investor asing masih melakukan aksi jual sehingga tekan IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa 20 Maret 2018, IHSG melemah 45,99 poin atau 0,73 persen ke posisi 6.243,57. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,86 persen ke posisi 1.027,2. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Sebanyak 243 saham melemah sehingga menekan IHSG. 113 saham lainnya menguat sehingga tahan pelemahan IHSG dan 114 saham diam di tempat.
Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.271,71 dan terendah 6.207,16. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 360.482 kali dengan volume perdagangan 10,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,7 triiliun. Investor asing jual saham Rp 877,54 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.734.
Sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor tambang naik 0,15 persen dan sektor aneka industri menguat 0,10 persen. Sektor saham infrastruktur tergelincir 2,35 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar turun 1,14 persen dan sektor saham barang konsumsi melemah 0,95 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham TAXI naik 34,97 persen ke posisi Rp 220 per saham, saham POLY melonjak 34,78 persen ke posisi Rp 155, dan saham BULL naik 13,85 persen ke posisi Rp 148 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham BBRM turun 11,58 persen ke posisi Rp 84, saham BKDP susut 5,93 persen ke posisi Rp 111 dan saham PSSI tergeincir 4,5 persen ke posisi Rp 212 per saham.
Bursa saham Asia sebagian bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,11 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melonjak 0,42 persen, indeks saham Shanghai menanjak 0,35 persen dan indeks saham Singapura mendaki 0,43 persen. Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,47 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,33 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement