Warna Warni Kampung Pelangi di Pesisir Jakarta

Jalanan, tembok rumah-rumah warga di kampung ini dicat dengan pelbagai warna. Dilengkapi sentuhan pola, gambar hingga karakter kartun.

oleh Lady Nuzulul Barkah Farisco diperbarui 21 Mar 2018, 06:35 WIB
Suasana di Kampung kelurahan Muara Kamal, Penjaringan, Jakarta Barat ini jauh dari kesan Jakarta yang macet, penuh sampah, dan semrawut.

Liputan6.com, Jakarta - Cerah dan berwarna. Itulah kesan pertama ketika menginjakkan kaki ke kampung kelurahan Muara Kamal, Penjaringan, Jakarta Barat. Suasana di kampung ini jauh dari kesan Jakarta yang macet, penuh sampah, dan semrawut.

Jalanan, tembok rumah-rumah warga di kampung ini dicat dengan pelbagai warna. Dilengkapi sentuhan pola, gambar hingga karakter kartun.

"Baru RT 01 dan 02 yang di cat, karena kan itu yang dekat dermaga dan kelihatan oleh wisatawan yang akan menyeberang mau ke pulau," ujar Lurah Kamal Muara Dwi Panji di Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (19/3).

Selama ini kesan kumuh dan bau amis ikan adalah hal yang melekat ketika berkunjung ke perkampungan nelayan di kampung Muara Kamal. Stigma negatif itu kini telah berhasil diubah. Hasilnya terlihat dari meningkatnya jumlah wisatawan yang akan menyeberang melalui dermaga Muara Kamal menuju pulau-pulau di Kepulauan Seribu. Sembari menunggu kapal berlabuh, wisatawan mengunjungi kampung pelangi.

"Tujuan kita kenapa mau cat kampung Muara Kamal ini untuk menunjang pariwisata. Dan hasilnya terbukti, saat weekend jumlah wisatawan yang mau menyeberang meningkat, sekitar 200 orang," ujarnya.

 


Awal Mula Ide

Suasana di Kampung kelurahan Muara Kamal, Penjaringan, Jakarta Barat ini jauh dari kesan Jakarta yang macet, penuh sampah, dan semrawut.

Ide kampung pelangi bermula dari rencana pemerintah DKI Jakarta menjadikan kawasan pemukiman kumuh nelayan menjadi tujuan wisata. Kampung Muara Kamal dipilih menjadi kampung percontohan untuk program ini.

"Idenya sebenarnya berasal dari pemerintah bukan berasal dari saya sendiri," tegasnya.

Panji ingin menjadikan kampung pelangi sebagai kampung wisata yang menarik minat banyak orang. Dia ingin banyak orang datang untuk melihat warna warni di kampungnya.

Karena itu dia berencana mengecat seluruh kampung dengan tujuan untuk menarik wisatawan.

"Mungkin kalau sudah datang lagi cat sumbangannya kita lanjut cat lagi. Kira-kira 1 bulan selesai kalau memang ada perlengkapannya," ujarnya.

Libatkan Seniman Grafiti dan Mural

Warna warni kampung pelangi di Muara Kamal, Penjaringan, Jakarta Barat menarik perhatian komunitas grafiti dan mural. Mereka ingin berpartisipasi mempercantik kampung Muara Kamal. Namun, sayangnya antusiasme tersebut belum dapat terpenuhi karena stok cat belum tersedia.

"Banyak komunitas grafiti sama mural yang datang, tapi kita belum bisa izinkan karena catnya belum datang lagi, ujar Lurah Kamal Muara Dwi Pandji saat ditemui, Senin (19/3).

Salah satu pelukis mural yang karyanya sudah terpampang di kampung pelangi adalah Khairul Abubakar. Dia menceritakan alasannya turun tangan mempercantik kampung pelangi.

"Sudah ada dua lukisan, yang hiu yang di jalanan sama yang di masjid. Nanti bakal dilukis lagi tempat lainnya, konsepnya sendiri berkaitan sama bahari," ujar pria yang akrab disapa Yuy ini.

Dalam sehari Yuy dan rekannya dapat menghasilkan 1 gambar. Tingkat kesulitan dalam tiap gambar yang dilukisnya berbeda-beda.

Kampung pelangi lahir dari gotong royong warga. Bermodalkan cat sumbangan, warga bergotong royong mengecat jalanan, tanggul, hingga rumah mereka masing-masing dengan warna-warna cerah yang dapat menarik mata wisatawan.

"Catnya ini dapat dari dana pemerintah, lalu ada dari perusahaan di sekitar Muara Kamal, dan dari swadaya masyarakat sendiri," lanjut Dwi Pandji.

 


Gotong Royong Warga

Suasana di Kampung kelurahan Muara Kamal, Penjaringan, Jakarta Barat ini jauh dari kesan Jakarta yang macet, penuh sampah, dan semrawut.

Salah satu warga, Mariyam mengaku mengecat sendiri warung miliknya. Dia rela merogoh dana dari kantong sendiri demi keindahan kampung pelangi.

"Ini saya cat sendiri, dari cat sisa yang bekas ngecat jalanan. Seneng ada program ini. Jadinya kan kampung kita bagus warna-warni," kata Mariyam.

Warga lain, Ilyas tak mau kalah. Dia mengecat rumahnya dengan pola polkadot. Dia senang dengan adanya kegiatan semacam ini. Selain dapat menuangkan kreativitasnya, dia juga senang karena rumahnya dijadikan objek berfoto para pengunjung.

"Senang ada kegiatan kayak gini, jadi ramai banyak pengunjung," katanya.

Ketua RW 04 Supardi berharap kegiatan seperti ini dapat bermanfaat bukan hanya untuk warganya tapi juga untuk pengunjung kampung Muara Kamal. Di samping itu, dia berharap program ini meningkatkan perekonomian warga.

"Ini kan baru banget programnya, tapi saya berharap ke depannya perekonomian masyarakat bisa meningkat dan terbantu," harapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya