Septian David dan Egy Maulana Bersaing Ketat di Timnas Indonesia U-23

Egy Maulana dan Septian David bermain di posisi yang sama di timnas Indonesia U-23

oleh Ario Yosia diperbarui 21 Mar 2018, 11:32 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-23, Septian David Maulana merayakan gol ke gawang Suriah U-23 pada laga persahabatan di Stadion Wibawa Mukti, Bekasi, Rabu (16/11/2017). Indonesia kalah 2-3. (Bola.com/NIcklas Hanoatubun)

Jakarta - Posisi Septian David Maulana di timnas Indonesia U-23 terancam. Pasalnya, pelatih Luis Milla memanggil Egy Maulana Vikri yang berposisi sama dengan Septian: gelandang serang. Padahal, selama ini, Septian selalu jadi andalan Luis Milla.

Egy yang baru saja dikontrak klub Polandia, Lechia Gdansk, tampil memesona di Timnas Indonesia U-19. Ia sempat jadi top scorer Piala AFF U-18 2017 dengan sumbangsih delapan gol.

Egy yang kelahiran 7 Juli 2000 itu kini ikut diboyong dalam skuat Timnas Indonesia U-23 yang akan melakoni uji coba internasional melawan Singapura, Rabu (21/3/2018).

Septian sendiri mengaku menikmati peran sebagai gelandang serang di Tim Merah-Putih. Ia rela mengorbankan kesempatan bermain di luar negeri agar bisa jadi pilihan Luis Milla saat Asian Games 2018 nanti.

Septian tahu, Egy Maulana Vikri bermain di posisi sama dengan dirinya.

"Saya melihat Coach Milla membutuhkan seorang pemain dengan level ketajaman yang sama dengan saya di timnas. Sosok itu ia temukan di Egy. Kami bermain tidak sebagai striker, tapi gelandang serang atau terkadang second striker serta penyerang lubang," ujar Septian saat kunjungan ke Redaksi Bola.com baru-baru ini.

 

 

 

 


Tak Merasa Tersaingi

Egy Maulana (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Septian David Maulana tidak merasa tersaingi kehadiran Egy Maulana Vikri. Menurut kacamatanya Timnas Indonesia butuh memiliki kedalaman, terutama di posisi-posisi krusial.

Kehadiran Egy diyakini akan membuat kekuatan lini serang Timnas Indonesia level senior dan U-23 lebih bertaji.

"Egy pemain bagus. Kehadirannya akan sangat membantu. Soal keputusan pelatih memilih saya atau atau Egy tak menjadi soal. Prinsipnya pelatih tahu yang terbaik bagi tim," papar Septian.


Kerja Keras

Pemain Timnas Indonesia, Saptian David Maulana, saat sesi latihan di Lapangan ABC, Senayan, Minggu (21/1/2018). Hari terakhir training camp Timnas Indonesia ini ditutup dengan pertandingan internal. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Secara pribadi pemain kelahiran 2 September 1996 tersebut mengaku bakal bekerja keras buat memuaskan Luis Milla. 

"Coach Milla pelatih bagus, saya menikmati metode latihannya. Permainan saya sangat berkembang di tangan dia. Saya jadi pemain serbabisa, yang bisa bermain di beberapa posisi," ucap Septian.

Sejatinya Septian tidak perlu khawatir disaingi oleh Egy Maulana. Selain bisa menjadi gelandang serang, pemain asal Medan itu juga disiapkan Luis Milla sebagai penyerang bunglon.


Panggil Ezra Walian

Striker Timnas Indonesia, Ezra Walian, menyanyikan Indonesia Raya sebelum melawan Filipina pada laga SEA Games di Stadion Shah Alam, Selangor, Kamis (17/8/2017). Indonesia menang 3-0 atas Filipina.(Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Timnas Indonesia U-23 dinilai pelatih asal Spanyol itu tak punya striker haus gol. Dalam sejumlah uji coba Milla seringkali mencoba-coba kemampuan sejumlah pemain.

Yang terakhir ia kembali memanggil Ezra Walian. Penyerang Almere FC, yang saat di SEA Games 2017 tak terlalu tajam.

Saat membela Timnas Indonesia U-19 era Indra Sjafri, Egy Maulana kerap dimainkan sebagai striker. Walau bertubuh mungil Egy terlihat bisa menjalankan peran sebagai target man. Ia tajam, cepat, dan berskill tinggi.

Sumber: www.Bola.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya