Liputan6.com, Jakarta Tulisan tangan dokter di selembar rekam medis pasien tidak boleh mirip cakar ayam. Tulisan harus gampang dibaca. Sebab, goresan itu berkaitan dengan akreditasi dokter bersangkutan.
"Di dalam akreditasi itu, di saat kita mem-follow-up visit pasien, harus ada SOAP (subjective, objective, assessment, dan planning)," kata Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Adib SpOT saat dihubungi Health Liputan6.com pada Selasa, 20 Maret 2018.
Baca Juga
Advertisement
Adib mengatakan bahwa rekam medis pasien berkaitan erat dengan data penting. Dengan begitu, tulisan tangan dokter tidak boleh asal-asalan apalagi sampai mirip cakar ayam yang sulit dibaca dan dipahami.
"Kalau tulisan tangan dokter tidak kebaca, komite medik bisa memanggil dan meminta dokter itu untuk menulis yang lebih jelas, karena kembali lagi, ini berkaitan dengan akreditasi," Adib menjelaskan.
Saksikan juga video berikut ini:
Tulisan Tangan Dokter di Rekam Medis Harus Rapi
Rekam medis pasien bersifat pribadi. Hanya dokter dan pasien yang tahu. Namun, rekam medis bisa jadi pegangan apabila suatu hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Misalkan, pasien terjerat masalah hukum. Maka rekam medis akan dibuka," ucap Adib.
Kalau pada saat rekam medis harus dibuka di pengadilan dan tidak terbaca karena tulisan tangan dokter mirip cakar ayam, Adib mengatakan akan berkonsekuensi untuk dokter tersebut.
"Balik lagi, rekam medis tidak dikeluarkan untuk pasien. Yang diberikan ke pasien adalah resume dalam bentuk terketik, kemudian ditandatangani dokter karena itu merupakan informasi yang harus tersampaikan kepada pasien," tutupnya.
Advertisement