Liputan6.com, Jakarta - 28 Nasabah Bank Mandiri menjadi korban aksi skimming. Pada Senin malam, seluruh uang korban telah dikembalikan dan ditransfer langsung ke rekening masing-masing.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Rabu (21/3/2018), setelah evaluasi internal, dipastikan hanya ada satu mesin ATM yang terdampak alat skimming. Mesin tersebut saat ini telah dibenahi dan sudah bisa digunakan kembali.
Advertisement
"Pertama sering-sering ganti PIN ATM, kedua notifikasi karena itu adalah fasilitas. Jadi ketika ada orang tidak bertanggung jawab mengambil uang, kita nantinya akan tahu lebih dulu dan tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar," ujar Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Rohan Hafas.
Dalam kasus ini, Bank Mandiri merasa kecolongan. Dari segi pencegahan, diakui Rohan, Bank Mandiri selalu memiliki mekanisme pengecekan rutin, setiap hari pada mesin ATM. Rohan juga mengimbau, agar nasabah secara berkala mengganti nomor PIN ATM.
Sebelumnya, Sabtu sore, 17 Maret 2018, ada empat nasabah yang melapor kehilangan uang sekitar Rp 1 juta. Setelah diverifikasi ternyata ada 28 rekening nasabah di Surabaya dan Yogyakarta yang terdampak aksi skimming. Atas aksi kejahatan ini, Bank Mandiri telah melaporkan ke pihak kepolisian di Surabaya.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta seluruh bank memperbaiki sistem, agar terhindar dari aksi kejahatan skimming. Tindakan preventif dari nasabah juga diperlukan. Kerja sama yang baik antara bank dan nasabahnya dipercaya dapat menangkal aksi skimming.