MotoGP: Dovi Sukses, Ducati Tak Lupa Peran Lorenzo

Lorenzo gagal finis pada MotoGP Qatar 2018 akibat terjatuh di lap ke-12.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 21 Mar 2018, 07:00 WIB
Pembalap Ducati Corse, Jorge Lorenzo gagal menyelesaikan balapan MotoGP Qatar 2018 akibat terjatuh. (Twitter/Ducati Corse)

Liputan6.com, Losail - Sejatinya, Ducati Corse berharap banyak pada Jorge Lorenzo untuk bersaing demi gelar juara dunia MotoGP. Sayang, sampai saat ini justru Andrea Dovizioso yang terus mengharumkan nama Ducati. Sedangkan Lorenzo masih tampil mengecewakan.

Di MotoGP 2017, Dovi bisa dibilang sebagai penyelamat nama besar Ducati. Ia yang membawa Ducati bersaing dengan motor Honda yang ditunggangi Marc Marquez dalam perebutan gelar juara dunia meski akhirnya hanya menyandang status runner-up.

Berbeda dengan Lorenzo yang menjalani musim perdana pasca direkrut dari Yamaha. Pengoleksi tiga gelar juara dunia itu kesulitan beradaptasi dengan karakter motor Ducati. Jangankan bersaing untuk gelar, sekadar meraih kemenangan saja X-Fuera tak mampu.

Meski begitu, bukan berarti Lorenzo tak memiliki peran dalam kebangkitan Ducati belakangan ini. Menurut Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, kehadiran pembalap Spanyol itu tetap membawa dampak positif bagi timnya.

"Kedatangan Lorenzo, lima kali juara dunia dan 44 kemenangan di MotoGP, adalah stimulus di satu sisi. Faktanya, kami harus mencoba mengembangkan motor, terutama dari sudut pandang frame, untuk mencoba memenuhi kebutuhan Lorenzo. Saya rasa itu membawa manfaat bagi seluruh tim, termasuk Dovi," ungkap Ciabatti, dikutip Tuttomotoriweb.

 


Puji Dovi

Pembalap Ducati Andrea Dovizioso yang meraih juara satu (tengah) bersama Marc Marquez (kiri) dan Valentino Rossi berada di podium usai mengikuti balapan di MotoGP Qatar 2018 di Sirkuit Internasional Losail (18/3). (AFP Photo/Karim Jaafar)

Selanjutnya, Ciabatti melayangkan pujian kepada Dovi. Ciabatti menganggapnya sebagai sosok yang memecahkan kebuntuan Ducati setelah terus terpuruk pasca ditinggal Casey Stoner pada akhir musim 2010.

Kepergian Stoner membuat Ducati hanya bisa berada di bawah bayang-bayang Yamaha dan Honda. Bahkan, mereka tak pernah meraih podium juara sejak MotoGP Australia 2010 hingga dihentikan Andrea Iannone dengan kemenangan pada MotoGP Austria 2016.

"Kemenangan di Mugello telah menimbulkan kedewasaan penuh dari pembalap yang percaya diri dan bisa menjaga emosinya. Di Sepang 2016, ia memenangkan sebuah perlombaan dan membawa keyakinan yang ia dapat selama musim dingin. Tahun lalu kita melihat Dovi yang sangat berbeda," tutur Ciabatti.

Kini, Dovi pun kembali diprediksi membawa Ducati terus menuai pujian sepanjang musim 2018. Upaya perdana sudah dilakukan pembalap berusia 31 tahun itu dengan memenangkan MotoGP Qatar 2018 di Sirkuit Losail.


Statistik Dovi di Semua Kelas

125cc: 49 balapan, 5 menang, 15 podium, 9 pole, 3 fastest lap, 492 poin

250cc: 49 balapan, 4 menang, 26 podium, 4 pole, 8 fastest lap, 721 poin

MotoGP: 179 balapan, 9 menang, 43 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 1932 poin

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya