Liputan6.com, Jakarta - Egy Maulana, pesepak bola muda harapan bangsa Indonesia. Pemain berbakat asal Medan ini mendapat julukan Lionel Messi dari Indonesia.
Tak salah julukannya itu. Terlebih lagi, mulai musim depan, Egy Maulana sudah bermain di Eropa. Ya, dia telah menyepakati kontrak berdurasi tiga musim bersama klub Polandia, Lechia Gdansk.
Baca Juga
Advertisement
Dia pun mulai merintis kariernya untuk menjadi seperti idolanya, Lionel Messi. Namun, Egy Maulana rupanya masih menyimpan kesedihan atas kegagalannya bersama timnas Indonesia U-19 di tahun 2017.
Ya, Egy Maulana gagal mempersembahkan gelar Kejuaraan AFF U-18 yang berlangsung di Myanmar, September 2017. Dia hanya membawa Timnas Indonesia U-19 menempati posisi ketiga.
Penyesalan sangat dirasakan Egy Maulana. Terlebih lagi, dia memborong dua gelar individu di kejuaraan tersebut, top scorer (delapan gol) dan pemain terbaik.
Kalah dari Thailand
Kiprah Egy Maulana bersama Timnas Indonesia U-19 terbilang mulus di Kejuaraan AFF U-18. Mereka berhasil memuncaki klasemen Grup B dengan nilai sembilan, unggul selisih gol dari tuan rumah, Myanmar.
Langkah tim yang kala itu dilatih Indra Sjafri terhenti di babak semifinal oleh Thailand. Timnas Indonesia U-19 kalah dalam drama adu penalti (2-3) setelah bermain imbang tanpa gol di waktu normal.
Dalam laga itu, Indonesia sebenarnya mendominasi permainan. Namun kartu merah Saddil Ramdani di menit ke-44 menjadi malapetaka untuk Timnas Indonesia U-19.
Egy Maulana dan kawan-kawan harus puas finis di posisi ketiga. Timnas Indonesia U-19 mengalahkan Myanmar dengan skor telak 7-1.
Advertisement
Komentar Egy Maulana
Kepada media Polandia, weszlo.com, Egy Maulana mengungkapkan kesedihannya atas kegagalan menjuarai Kejuaraan Piala AFF U-18.
"Waktu itu saya sangat sedih, kami bermain bagus (melawan Thailand), 10 pemain melawan 11 pemain. Namun kami tetap kalah dari Thailand dalam drama adu penalti," katanya.
"Seperti yang saya katakan. Jika kalah, kami harus menarik kesimpulan dan melihat k edepan agar hari esok lebih bagus lagi. Jika saya merasakan kesedihan hari itu, saya mencoba fokus dengan apa yang akan terjadi selanjutnya," pemain berusia 17 tahun itu menambahkan.