DANA Jamin Keamanan Transaksi Penggunanya

DANA telah menerapkan sistem risk management yang telah diterapkan di seluruh dunia.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Mar 2018, 18:04 WIB
Seorang wanita menunjukkan layanan DANA di Jakarta, Rabu(21/3). DANA, Dompet Digital Indonesia merupakan sebuah layanan dari perusahaan rintisan (start up) di bidang teknologi finansial. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta DANA, sebuah layanan dompet digital mulai diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia. DANA akan menjadi solusi untuk semua transaksi digital nontunai masyarakat, baik secara online maupun offline.

Lantas bagaimana sisi keamanan bagi pengguna yang melakukan transaksi melalui DANA?

CEO DANA, Vincent Iswara mengatakan, Dana telah menerapkan sistem risk management yang telah diterapkan di seluruh dunia. Dengan demikian, para penggunanya tidak lagi perlu khawatir akan keamanan saat bertransaksi menggunakan layanan ini.

"Dari sistem yang sudah kita terapkan, itu sudah risk management yang sudah diterapkan di negara lain. Dan kita mengadopsi teknologinya. Kemampuan teknologi tersebut sudah di atas 99,9 persen akurasinya," ujar dia di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (21/3/2018).

Selain itu, lanjut Vincent, Dana juga telah memiliki izin dari regulator dan serta mematuhi semua standar yang berlaku. Termasuk jika nantinya Dana memiliki fitur pindai QR Code.

‎"Kita pasti akan comply dengan standardisasi BI, dan kita sudah berbicara bolak balik, misalnya ada kemungkinan QR Code dan kita pasti patuhi. Kita sudah diskusi. Standardisasi belum ditentukan, tapi kita sudah mulai diskusi supaya kita tidak melenceng dari standardisasi tersebut," jelas dia.

 


DANA Target Masuk 3 Besar Layanan Dompet Digital di RI

CEO Dana, Vincent Iswara memberi penjelasan tentang DANA di Jakarta, Rabu(21/3). Layanan ini membuat masyarakat Indonesia berdaya saing dengan kemampuan transaksi nontunai yang transparan, aman, dan efisien. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Layanan dompet digital, DANA, menargetkan masuk dalam tiga besar layanan dompet digital di Indonesia. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan siap menggandeng lebih banyak merchant yang ada di dalam negeri.

CEO DANA, Vincent Iswara mengatakan akan menerapkan sistem platform terbuka sehingga memungkinkan DANA untuk bisa bekerja sama dengan lebih banyak merchant di Tanah Air. Hingga saat ini, DANA telah bermitra dengan lebih dari 40 merchant.

‎"Karena kita open platform, kita akan bekerja sama dengan macam-macam merchant. Kita tidak akan menutup, kita akan membuka kerja sama dengan semuanya supaya bisa dipakai di semua merchant, dan semua pengguna merchant itu bisa memakainya," ujar dia di Kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (21/3/2018).

Untuk tahap awal, diakui Vincent, DANA telah tersedia di berbagai aplikasi seperti BBM dan Bukalapak. Vincent berharap 30 persen dari transaksi di aplikasi tersebut menggunakan layanan Dana.

‎"Kita tidak berani klaim terlalu awal dulu, cuma kita yakin bisa melayani transaksi besar. Contohnya di Bukalapak, BBM, kita rasa 20-30 persen transaksi di sana kita bisa masuk ke sana.‎ Kita harap bisa mengambil posisi top tiga untuk digital wallet," jelas dia.

Selain itu, Vincent menyatakan jika tidak menutup kemungkinan untuk menjadikan DANA sebagai sebuah aplikasi tersendiri. Namun pihaknya masih akan melihat perkembangan pasca diperkenalkannya DANA kepada masyarakat.

"Kita tidak menutup kemungkinan untuk meluncurkan aplikasi. Namun kita melihat, kalau banyak aplikasi bisa memberatkan ponsel. Tapi karena kita di platform tersebut, jadi tidak memberatkan. Tapi tidak menutup kemungkinan kita ada aplikasi dompet digital tersendiri dan kita akan beritahukan kapan. Bisa jadi (tahun ini), bisa tidak," tandas dia.

Tonton Video Pilihan Ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya