Tanggapan Taksi Express soal Kabar Go-Jek Bakal Akuisisi

Manajemen BEI meminta penjelasan kepada manajemen PT Express Transindo Utama Tbk terkait kabar Go-Jek memilih backdoor listing lewat Express Transindo.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Mar 2018, 18:30 WIB
Menurut Pihak Taksi Express telah terjadi pembunuhan karakter terhadap perusahaan taksi milik mereka. Taksi Express merasa menjadi korban dari aksi kejahatan yang telah terjadi di daerah Kuningan dan SCBD ini, Jakarta, Kamis (4/12/2014). (Liputan6.com/Joh

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan kepada manajemen PT Express Transindo Utama Tbk terkait kabar Go-Jek memilih backdoor listing lewat Express Transindo.

Dalam keterbukaan informasi ke BEI, Rabu (21/3/2018), Direktur Utama PT Express Transindo Utama Tbk Benny Setiawan menuturkan, pihaknya belum mengetahui hal tersebut.

"Sampai dengan saat ini kami belum mendapatkan informasi dari pemegang saham utama Perseroan terkait adanya rencana akuisisi yang hendak dilakukan oleh Go-Jek terhadap perseroan,” ujar Benny.

Ia menambahkan, perseroan juga tidak mengetahui ada informasi dan kejadian yang material dan dapat pengaruhi kelangsungan hidup perseroan. Selain itu juga dapat pengaruhi harga saham PT Express Transindo Utama Tbk.

“Perseroan berkomitmen akan senantiasa mematuhi peraturan-peraturan pasar modal yang berlaku sehubungan dengan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” kata dia.

 


BEI Suspensi Saham TAXI

Taksi Express.

Sebelumnya, manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham (suspensi) PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) pada Rabu 21 Maret 2018.

Suspensi ini dilakukan seiring terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham TAXI. Oleh karena itu, dalam rangka cooling down, BEI perlu suspensi saham TAXI.

“Penghentian sementara perdagangan saham TAXI dilakukan di pasar regular dan tunai dengan tujuan memberikan waktu memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi di saham TAXI,” ujar Kadiv. Pengawasan Transaksi BEI Lidia M.Panjaitan dalam keterbukaan informasi BEI.

Ia mengatakan, para pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.

Selama dua hari perdagangan pada 19-20 Maret 2018, saham TAXI naik 81,82 persen ke posisi Rp 220 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 139,6 miliar dengan volume perdagangan 742,08 juta saham.

Berdasarkan data RTI, saham PT Express Transindo Tbk (TAXI) menguat 120 persen selama periode 12-16 Maret 2018. Saham TAXI naik 120 persen ke posisi Rp 121 per saham. Volume perdagangan saham 1,65 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 150,7 miliar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya