Jargon Iklan Makanan Turunkan Kesehatan Pengonsumsinya

Jangan mudah percaya sama jargon-jargon yang terdapat pada iklan makanan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 22 Mar 2018, 09:00 WIB
Jangan Terlalu Percaya Jargon pada Iklan Produk Makanan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Banyak produk makanan yang membuat kita jadi tertarik untuk membeli. Namun, beberapa jargon iklan produk makanan terkadang malah mengajak kita ke gaya hidup yang tidak sehat.

Dilansir dari Indiatimes, Rabu (21/3/3018), beberapa jargon makanan ini sebaiknya Anda waspadai karena, bisa menuntun ke gaya hidup tidak sehat.

1. Makan lebih banyak, lebih kaya rasa, dan lebih Sehat

Beberapa produk menggunakan jargon semacam ini untuk menunjukkan keunggulan produknya. Namun, dengan lebih banyak Anda mengonsumsi produk makanan olahan yang tinggi kalori, obesitas bisa menjadi penyakit yang ditimbulkan dari ini.

2. Makanan Bebas Lemak Bantu Turunkan Berat Badan

Lemak sebenarnya berguna bagi tubuh. Ini membuat makanan yang bebas lemak dipertanyakan.

Kebutuhan lemak pada tubuh Anda jadi tidak terpenuhi jika mengonsumsi makanan yang dianggap bebas lemak. Padahal, lemak jenuh yang alami sesungguhnya membuat kita kenyang untuk waktu yang lama, dan menahan lapar.

Selain itu, dalam makanan yang bebas lemak, produsen kemungkinan menggunakan bahan lain seperti pengawet buatan, gula, dan bahan adiktif yang membuatnya bisa dikonsumsi lebih banyak

 


Jargon Makanan Menyesatkan

 

3. Rasa Makanan yang Alami

Walaupun dikatakan alami, sesungguhnya yang mereka tambahkan adalah gula.

Bahkan, jumlah gula yang ditambahkan seringkali tidak begiti terasa ketika dikonsumsi. Ini membuat kita rentan alam penyakit-penyakit seperti diabetes

Karena itulah, hati-hati dengan berbagai bahan pembuat makanan yang seringkali kita lihat di kotak sebuah produk.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya