Fokus, Jakarta - Seiring dengan perkembangan teknologi, masyarakat mulai beralih dari transaksi tunai ke transaksi non-tunai. Layanan dompet digital "Dana", hadir untuk mendukung transaksi non-tunai di Indonesia.
Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Kamis (22/3/2018), kekurangan uang? Tidak ada kembalian? Atau dompet tertinggal? Pasti anda pernah mengalaminya ketika hendak bertransaksi tunai. Itulah alasan sebagian besar masyarakat Indonesia mulai beralih untuk bertransaksi non-tunai ketika berbelanja atau pembayaran.
Advertisement
Di Indonesia, transaksi non-tunai tidak hanya digunakan untuk pembelian produk fashion saja, namun juga produk-produk lain seperti pulsa telepon hingga pembayaran tagihan listrik.
"Ini e-commerce di Indonesia. Ini cocok untuk orang Indonesia jika ada online payment," kata CEO Provetic Iwan Setiawan.
Menjawab kebutuhan dan keinginan masyarakat untuk bertransaksi non-tunai, kini hadir layanan dompet digital "Dana". Berbeda dengan dompet digital lainnya, Dana memiliki sistem platform terbuka yang terintegrasi dengan berbagai merchant dan aplikasi toko online dan media sosial. Sehingga dana bisa digunakan di lebih dari satu aplikasi atau merchant.
Sebagai langkah awal, Dana dalam versi beta tersedia di berbagai aplikasi diantaranya Blackberry Messenger dan Bukalapak. Dana merupakan dompet digital yang dibangun di Indonesia dan didukung oleh investor utama PT Elang Mahkota Teknologi.
"Kita akan bekerja sama dengan berbagai merchant. Kita membuka pintu untuk bekerja sama dengan semuanya supaya bisa dipakai semua pengguna," ujar CEO Dana Vincent Iswara.
Peluncuran Dana sebagai salah satu dompet digital Indonesia juga untuk mendukung gerakan nasional non-tunai yang diinisiasi Bank Indonesia.