Liputan6.com, Deli Serdang - Warga yang bermukim di kawasan Dusun IV, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Sumatera Utara, mendadak heboh. Sebuah mortir berkarat ditemukan tak sengaja di dalam parit.
Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Hartono mengatakan, mortir pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Jamal. Saat itu, pria berusia 40 tahun tersebut sedang menggali pondasi parit.
"Awalnya yang bersangkutan tidak tahu kalau itu mortir. Karena curiga, dia memberitahukannya kepada Bhabinkamtibmas Desa Bandar Khalipah," kata Hartono, Rabu, 21 Maret 2018.
Baca Juga
Advertisement
Selanjutnya, Bhabinkamtibmas melaporkan penemuan tersebut ke pihak Polsek Percut Sei Tuan. Petugas yang mendapat laporan langsung turun ke lokasi guna memastikan apakah barang yang ditemukan warga itu benar sebuah mortir.
"Saat anggota turun ke lokasi, benar ternyata yang ditemukan adalah mortir. Kita menduga, mortir yang ditemukan itu peninggalan zaman Belanda," ucap Hartono.
Setelah memastikan barang yang ditemukan warga adalah mortir, pihak Polsek Percut Sei Tuan langsung mengamankan lokasi dengan membuat garis polisi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi ramainya warga yang hendak melihat.
"Anggota kita kemudian berkoordinasi dengan Den Gegana Jibom Polda Sumut. Mortir itu selanjutnya dievakuasi dan diamankan ke Markas Komando Brimob," kata Kapolsek.
Mortir di Karimun
Sebelumnya, warga Kecamatan Durai, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, menemukan proyektil mortir. Mortir itu masih aktif dan berfungsi, hanya permukaannya sudah berkarat.
Saat ini, mortir yang ditemukan tersebut masih diamankan di Mako Lanal TBK. Setelah ditemukan warga, mortir itu diserahkan ke Posmat TNI AL Durai, Karimun.
"Kita masih amankan di Lanal TBK," ujar Danlanal Tanjungbalai Karimun, Letkol Laut (P) Totok Irianto, Kamis, 8 Februari 2018, kepada Batamnews.co.id.
Proyektil mortir tersebut dinyatakan aktif setelah dilakukan pengecekan oleh ahli bahan peledak yang didatangkan oleh pihak Lanal yaitu mantan pelatih Gegana.
"Masih aktif, kemarin setelah dilihat dan diteliti oleh purnawirawan Polri, mortir itu aktif," ujar Totok.
Penemuan itu berawal saat warga Durai yang sedang beraktivitas di Pulau Rukan, Durai, Karimun, pada Senin, 5 Februari 2018. Benda tersebut dilaporkan ke perangkat desa sebelum diserahkan ke Pihak Lanal TBK pada Selasa, 6 Februari 2018.
Mortir karatan itu memiliki berat 12 kilogram, panjang 25 sentimeter, dan diameter 12 sentimeter tersebut dibawa ke Mako Lanal TBK untuk keamanan yang lebih terjaga, sebelum diserahkan ke pihak Polres Karimun.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement