Tersandung Skandal Suap, Presiden Peru Resmi Mengundurkan Diri

Dugaan kasus suap pembelian suara membuat Presiden Peru, Pedro Pablo Kuczynski mundur dari jabatannya.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 22 Mar 2018, 10:54 WIB
Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski melambaikan tangan sambil menggunakan ponselnya sebelum meninggalkan House of Pizarro, di Lima, Peru (21/3). Keputusan itu diambil di saat opisisi ingin menggulingkannya atas tuduhan korupsi. (AP/Martin Mejia)

Liputan6.com, Lima - Presiden Peru, Pedro Pablo Kuczynski, resmi mengundurkan diri akibat tekanan terkait skandal pembelian suara yang melibatkan dirinya.

Kuczynski membantah melakukan kesalahan, tetapi mengatakan pada Rabu, 21 Maret 2018, bahwa ia tak ingin menjadi penghambat pembangunan negara.

Dilansir dari BBC pada Kamis (22/3/2018), para pemimpin partai di Kongres akhirnya setuju menerima pengunduran diri Presiden Kuczynski.

Padahal, seharusnya Kuczynski menghadapi sidang dakwaan di hadapan Kongres Peru, yang tadinya berlangsung pada Kamis ini untuk menentukan nasibnya di kursi kepresidenan.

Sebelumnya, Kuczynski (79) terselamatkan dari sidang dakwaan Kongres yang dilakukan terpisah pada Desember lalu.

Ia menyebut sidang terkait sebagai upaya oposisi menyingkirkannya, karena diduga menerima suap dari raksasa kostruksi asal Brasil, Odebrecht, yang memberikan dukungan besar padanya untuk meraih tampuk kekuasaan di Peru.

Kuczynski yang berhasil memenangi Pemilu Peru 2016 dengan selisih tipis, menuduh oposisi berusaha melakukan kudeta terhadapnya.

Dalam sebuah pidato, Kuczynski mengatakan rekaman video skandal perundingan terkait telah diedit untuk memberatkan dirinya.

"Pihak oposisi telah mencoba untuk menggambarkan saya sebagai orang yang korup. Mereka juga telah berhasil mempengaruhi sekelompok orang tidak bersalah ​​di sekitar saya, membuat mereka secara tidak adil terlibat dalam rencana menghancurkan pemerintah," jelas Kuczynski.

 

Simak sebuah video pilihan berikut:


Kuczynski Mengklaim Tidak Bersalah

Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski. (Jorge Silva/Pool photo via AP)

Meski mengklaim dia tidak bersalah, Kuczynski terpaksa harus meninggalkan kursi kepresidenan karena kian besar desakan yang mengintimidasi di sekelilingnya.

Di satu sisi, skandal tersebut juga membuat dirinya mulai kehilangan banyak dukungan di tengah masyarakat Peru.

Kuczynski sebelumnya yakin ia akan mengalahkan suara kongres yang mendukung mosi pemecatannya. 

Adapun Odebrecht sebelumnya mengaku telah menghabiskan jutaan dolar untuk menyuap pejabat pemerintah di seluruh Amerika Latin, guna mendapat kontrak pekerjaan umum.

Mereka bahkan menyebut telah membayar US$ 5 juta, atau sekitar Rp 68,7 miliar, kepada perusahaan-perusahaan yang terkait Kuczynski saat masih menjabat posisi menteri.

Kuczynski merupakan seorang mantan bankir Wall Street yang belajar di Universitas Oxford di Inggri. Dia berhasil memenangkan Pemilu 2016 dalam selisih suara yang tipis.

Pengunduran dirinya akan secara resmi disetujui di Kongres - yang dikendalikan oleh oposisi - pada hari Kamis. Menurut Konstitusi Peru, Wakil Presiden pertama Martin Vizcarra akan menjadi melanjutkan posisi sebagai presiden.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya