Liputan6.com, Jakarta Sebuah maskapai Thailand berencana memasang sabuk pengaman di kabin kelas bisnis pesawat terbarunya. Sayangnya, bagi mereka yang memiliki perut gemuk, ini menjadi berita buruk.
Penumpang dengan lingkar pinggang lebih dari 56 inci, tidak akan bisa mengikat mengencangkan sabuk pengaman baru ini. Sabuk pengaman ini dianggap sebagai cara baru untuk memenuhi standar keselamatan.
Advertisement
Hal ini dikatakan oleh Wakil Presiden Departemen Keselamatan, Keamanan, dan Standar Thai Airways, Prathana Pattanasiri seperti dilansir dari New York Post pada Kamis (22/3/2018).
Selain itu, adanya kantung udara baru akan menyulitkan orang tua yang membawa anak-anak, jika harus memangku mereka di pesawat.
Sabuk pengaman baru ini juga dilaporkan tidak bisa diperpanjang karena mekanisme kantung udara.
Maskapai ini telah memberlakukan batas ukuran pinggang pada penumpang dan melarang mereka membawa bayi di pangkuan.
Simak juga video menarik berikut ini:
Bukan satu-satunya
Thai Airways bukan satu-satunya yang melarang penumpang dengan kelebihan berat badan. Maskapai Eropa, Finnair mengumumkan akan menimbang berat badan penumpang sebelum berangkat, mulai bulan November tahun ini.
Pada tahun 2013, Samoa Air menjadi maskapai pertama yang mengenakan biaya berdasarkan berat.
Maskapai yang sudah tidak aktif itu, meminta penumpang untuk membayar 50 sen untuk setiap kilogram yang mereka bawa di pesawat. Baik tubuh, maupun dalam koper mereka.
Advertisement
Tidak nyaman dengan penumpang kelebihan berat badan
Sebuah survei yang dilakukan pada penumpang pesawat di Britania Raya menunjukkan sebuah hasil yang unik.
Empat dari lima orang ingin penumpang dengan kelebihan berat badan, untuk duduk di zona khusus yang menawarkan kursi lebih lebar, gang lebih besar, dan ruang kaki yang lebih luas.
Penelitian lain yang dilakukan oleh situs perjalanan Inggris Jetcost menemukan, satu dari sepuluh penumpang tidak nyaman karena mereka duduk di samping orang yang kelebihan berat badan.