Jatuh Pakai Motor Matik, Hati-Hati Mengangkatnya

Meskipun motor matik menawarkan kemudahan dan kelincahan, namun Anda harus berhati-hati menggunakannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mar 2018, 14:00 WIB
Tampak belakang Yamaha Mio S terlihat sporty. (Septian/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Motor matik merupakan jenis motor yang saat ini diminati oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia. Bahkan, 3 motor terlaris di Februari 2018 lalu berjenis matik.

Bisa jadi, motor ini dianggap lebih praktis dibanding transmisi manual. Pengendara hanya cukup memutar tuas gas dan motor pun langsung melesat. Hal ini tentu lebih praktis daripada motor manual yang mengharuskan pengemudinya untuk menginjak persneling atau bahkan menarik tuas kopling terlebih dahulu.

Ternyata, kemudahan itu menyimpan bahaya. Terlihat pada video yang diunggah oleh pemilik akun Facebook, Clip Giải Trí pada 15 Maret 2018 lalu.

Dalam rekaman berdurasi 13 detik itu awalnya memperlihatkan seorang pengendara skutik yang sedang bermanuver di tengah kemacetan. Tiba-tiba, seorang penumpang mobil membuka pintu. Sontak, penunggang skutik ini pun terjatuh.

Kemudian, orang yang membuka pintu pun menolongnya supaya motornya kembali berdiri. Namun, tak sengaja ia memutar tuas gas. Seketika, motor matik itu pun melompat dan menyeret pengendara mobil sebelum akhirnya menabrak kendaraan di depannya.

Sumber : Otosia.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jangan Lupa Matikan Motor dan Cabut Kuncinya Sebelum Turunkan Anak

Modifikasi boncengan anak (@ride_my_dream/Instagram)

Banyak kasus kecelakaan yang melibatkan anak kecil akibat kelalaian orang tua. Bahkan, kecelakaan karena masalah yang dianggap sepele, masih aman, dan tidak berbahaya.

Seperti kasus orang tua yang menurunkan anaknya di sebelah kanan, dan si anak masih memegang handle gas. Akibatnya, buah hati tersayang tidak sengaja memutar gas hingga motor melaju tidak beraturan, dan menabrak sesuatu.

 

 

Dijelaskan Sony Susmana, Instruktur Senior dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), kecelakaan yang melibatkan anak bisa dikurangi. Caranya, orang tua harus mengetahui standar operasional kendaraan.

"Umumnya orang selalu meremehkan kondisi-kondisi yang menurut mereka masih aman. Nah, kalau kita mengetahui SOP begitu motor berhenti, parkir, atau diam seharusnya cabut kunci motor, dan ini jarang terjadi. Pikirnya, masa anak kecil mampu melakukan hal itu (menjalankan motor)," jelas Sony saat dihubungi Liputan6.com, Senin (20/3/2018).

Lanjut Sony, padahal anak kecil ini sedang memiliki sifat ingin tahu dan usil. Terkadang, mereka utak-atik motor, terlebih lagi saat ini lebih banyak motor matik, hanya tinggal start dan gas.

"Jadi, sekali lagi SOP-nya jika hendak berangkat, dan ada barang atau anak kecil, si pengendara siap dahulu baru kontak on. Jadi, kunci selalu pengendara pegang. Begitu juga dengan berhenti, matikan motor, cabut kunci, baru turunkan barang atau anak kecil," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya