Liputan6.com, Florida - Seorang bocah usia 9 tahun asal Florida, Amerika Serikat, memecahkan rekor dunia dan tercatat dalam Guinness World Records.
Anak laki-laki bernama Seven Wade ini harus melakukan trik unik dan terbilang mustahil, yaitu bertepuk tangan sebanyak 1.080 kali dalam satu menit.
Advertisement
Guinness World Records mengatakan, Wade tertarik untuk melakukan itu setelah menyaksikan aksi serupa dari pemegang rekor sebelumnya, Eli Bishop, di saluran berbagi video Guinness.
Wade mengatakan, ia mempelajari teknik yang digunakan Eli sampai ia mampu mencatat 1.080 tepukan dalam waktu satu menit. Kata ayahnya, Wade sangat ingin memecahkan rekor dunia dan mulai berlatih tepuk tangan di setiap kesempatan.
"Kami (orang tua) memberi tahunya, jika dia benar-benar menginginkan kami mendukungnya dengan serius, dia harus membuktikannya dengan menyiapkan jadwal latihan harian di mana dia akan mempercepat tepukan dalam interval yang lebih lama daripada biasanya, 15 hingga 20 detik," aku sang ayah, Chikako Wade.
Mendengar pernyataan ayahanda, semangat Wade terpacu dan ia mulai meluangkan waktu untuk berlatih bertepuk tangan beberapa kali sehari, demi memecahkan rekor dunia.
"Penting bagi Wade untuk mengetahui dan memahami bahwa banyak persiapan yang harus dilakukan untuk menggapainya. Tak hanya mempersiapkan hal baiknya, tapi juga kemungkinan terburuk," jelas si ayah.
Saksikan videonya berikut ini:
Kakek 99 Tahun Pecahkan Rekor Renang Dunia
Sebelumnya, rekor dunia renang telah dipecahkan dalam uji coba Commonwealth Games di Gold Coast, Queensland, Australia. Pencapaian ini dilakukan oleh seorang kakek berusia 99 tahun.
George Corones, yang usianya menginjak 100 tahun pada April mendatang, berhasil menyelesaikan renang gaya bebas 50 meter dalam waktu 56,12 detik.
Corones merupakan satu-satunya perenang dalam kelompok usia 100-104 tahun, berenang sendirian. Laporan mengenai pria sepuh itu diunggah oleh Tim Pelaut Dolphins Australia di halaman Facebook mereka.
"Kami baru saja menyaksikan sejarah berhasil ditorehkan!" demikian tulis Tim Pelaut Dolphins Australia seperti dikutip dari Australia Plus, Sabtu 3 Maret 2018.
Meskipun ia selalu menjadi perenang yang baik, Corones mengaku bahwa ia baru semakin menekuni olahraga ini saat berusia 80 tahun.
Corones mulai jatuh cinta pada dunia akuatik saat ia duduk di bangku SD, di mana sekolahnya berada di Charleville, Queensland, Australia. Ia kemudian mengikuti ekstrakurikuler serupa ketika SMA dan kuliah.
Namun ia sempat berhenti berenang sekitar enam dekade lalu.
"Perang menghentikan banyak hal, dan sejak saat itu sampai saya pensiun pada usia 80, saya sama sekali tidak pernah berenang," katanya dalam sebuah wawancara dengan ABC pada tahun 2013.
Advertisement