Liputan6.com, Manchester - Gerard Pique hanya sebentar memperkuat Manchester United (MU). Namun, pemain Barcelona itu mengaku melakukan kesalahan.
Salah satunya ketika dirinya tidak mematikan telepon genggam di kamar ganti sebelum pertandingan. Kesalahan tersebut membuatnya jadi sasaran amuk Roy Keane, kapten MU ketika itu.
Baca Juga
Advertisement
"Sekarang pemain bebas membawa telepon genggam. Tapi tahun 2006? Dunia sangat berbeda," ungkap Pique, dilansir Telegraph.
"Pemain tidak bisa melakukan hal itu, terutama di MU. Itu adalah satu dari seribu kesalahan yang saya buat di sana," sambungnya.
Pique bercerita, peristiwa terjadi saat pemain menunggu kedatangan Alex Ferguson di kamar ganti. Masih berusia 18 tahun, dia sudah gugup karena satu ruangan dengan anggota tim utama, di antaranya Ruud van Nistelrooy, Ryan Giggs, dan Rio Ferdinand.
Pelajaran Berharga
Akan tetapi, telepon genggam Pique pun bergetar. Meski tidak menimbulkan suara, hal itu sudah membuat Keane kesal.
"Dia mencari ke seluruh ruangan layaknya orang gila. Setelah beberapa kali bertanya, saya akhirnya mengaku dan minta maaf. Lalu dia marah besar di depan semuanya. Saya hampir mengencingi diri sendiri. Tapi itu pelajaran berharga," ungkap Pique.
Advertisement
Kembali ke Barcelona
Setelah lulus La Masia, Pique bergabung dengan MU pada 2004. Sempat dipinjamkan ke Real Zaragoza, dia membela The Red Devils dalam 23 pertandingan.
Sulit bersaing melawan Ferdinand dan Nemanja Vidic, Pique kembali ke Barcelona tahun 2008 dan meraih berbagai prestasi di sana.