Liputan6.com, Jakarta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin tak sependapat dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang mengatakan Indonesia bakal bubar di 2030. Ma'ruf Amin meyakini Indonesia akan semakin kuat.
"Indonesia makin kuat. Kebangsaannya makin utuh," kata Ma'ruf di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Advertisement
Ma'ruf menuturkan, kemajuan Indonesia sebetulnya sudah terlihat jelas ketika negara-negara di dunia berkiblat ke Tanah Air. Indonesia dianggap punya kelebihan tersendiri, yakni mampu mengelola kemajemukan dengan baik.
Mantan Ketua Komisi VI DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan Indonesia juga punya Pancasila yang bisa menjadi pemersatu bangsa. Dengan begitu, Indonesia akan semakin kokoh dan tak mungkin bubar.
"Pancasila itu titik temu," ujar Ma'ruf.
Selain itu, ucap dia, Indonesia punya Piagam Jakarta, MUI, dan forum-forum kerukunan antaragama di setiap kabupeten maupun provinsi.
"Jadi kalau orang mengatakan Indonesia bubar itu dari mana tandanya? Justru makin kuat. Orang lain (justru) ingin meniru kaya Indonesia," pungkasnya.
Pidato Prabowo
Pernyataan Prabowo yang menyinggung Indonesia akan bubar pada tahun 2030 viral di media sosial. Pernyataan tersebut dimuat dalam video pidato politik yang diunggah oleh facebook resmi Partai Gerindra. Belakangan diketahui, pidato itu disampaikan saat Prabowo menghadiri acara temu kader Gerindra di Sentul, Bogor, tahun lalu.
Berikut pidato lengkap Prabowo:
Saudara-saudara!
Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030.
Bung!
Mereka ramalkan kita ini bubar, elite kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, nggak apa-apa. Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, nggak apa-apa.
Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa. Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian!
Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang!
Semakin culas! Semakin maling!
Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi.
Reporter: Supriatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement