Bek Barcelona Banyak Belajar dari Legenda MU

Bek Barcelona, Gerard Pique alami pengalaman menakutkan saat satu tim dengan legenda MU.

oleh Defri Saefullah diperbarui 23 Mar 2018, 07:15 WIB
Bek Barcelona, Gerard Pique melakukan pemanasan bersama rekan-rekannya saat mengikuti sesi latihan di stadion Stamford Bridge di London, (19/2). Barcelona akan menghadapi Chelsea pada babak 16 besar Liga Champions. (AP Photo/Alastair Grant)

Liputan6.com, Barcelona - Bek Barcelona, Gerard Pique ternyata banyak belajar dari legenda Manchester United (MU), Roy Keane. Pique banyak belajar dengan ketegasan Keane saat di ruang ganti pemain.

Saat hijrah ke MU, Pique masih muda belia. Dia berusia 17 tahun saat meninggalkan Barcelona untuk gabung MU di 2004.

Pique mengaku sangat ketakutan saat pertama kali berada di ruang ganti bersama pemain MU. Soalnya, dia harus duduk bersebelahan dengan pemain senior seperti Rio Ferdinand dan Ryan Giggs.

Dia juga tahu kala itu semua telepon selular harus mati. Namun saat menunggu manajer Alex Ferguson masuk ruang ganti, terdengar bunyi dering telepon selular.

Teryata itu bunyi dering dari telepon selular milik Pique. Seperti dilansir Mirror, dia ternyata lupa mematikan telepon dan hanya mengaturnya ke mode getar.

 

 


Cerita Pique

7. Gerard Pique - Bek Barcelona tersebut mulai aktif di dunia politik usai mengkampanyekan pemisahan Catalunya dari negara Spanyol. (AFP/Lluis Gene)

Bunyi telepon itu ternyata membuat Keane marah. Pique menceritakan, Keane berteriak ke sekeliling ruang ganti sambil melihat satu per satu rekannya.

"Roy tak menemukan darimana bunyi suara datang. Lalu dia melihat ke sekeliling ruangan seperti seorang maniak, dia ingin tahu siapa orangnya," kata Pique.

"Akhirnya, saya bicara seperti anak kecil. Sangat pelan, saya bilang,"saya minta maaf. Itu telepon milik saya. Dia merangkul saya dan tertawa. Tidak tentunya. Saya hanya bercanda, dia marah besar."


Pelajaran Berharga

Momen itu membuat Pique mendapatkan pelajaran berharga. Dia mengatakan, telepon menjadi sesuatu yang jamak untuk pemain di era sekarang, tapi tidak di 2006 lalu.

Saat itu, Roy Keane sangat marah kepada Pique. Bahkan, Pique mengaku hampir kencing di celana karena ketakutan.

"Dia menggila di depan setiap orang! Tapi itu pelajaran yang bagus. Sekarang berbeda. Pemain zaman sekarang lebih suka mainkan iphone sebelum pertandingan," ujarnya.

"Dulu Anda tak bisa lakukan itu. Tidak di MU, tidak juga saat masih ada Roy Keane dalam tim."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya