Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan membuka keran impor daging sapi dari Brasil. Masuknya daging diharapkan akan mampu membantu untuk memenuhi kebutuhan daging saat Ramadan dan Lebaran.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita mengatakan, kebutuhan daging pada kedua momen tersebut diperkirakan mencapai 116 ribu ton. Sedangkan dari dalam negeri hanya mampu mencukupi sekitar 65 persennya.
Baca Juga
Advertisement
"Kebutuhan kita 116 ribu ton untuk Mei-Juni (Ramadan dan Lebaran). Kesediaan di lokal baru 76 ribu ton. Sisanya dicarikan dari impor. Ini bisa masuk dari Brasil, Australia, New Zealand, Meksiko, India. Tapi semua harus memenuhi persyaratan teknis yang kita tetapkan," ujar dia di Jonggol, Jawa Barat, Kamis (23/3/2018).
Untuk jumlah daging sapi yang akan didatangkan dari Brasil, lanjut Ketut, hal tersebut bukan kewenangan dari Kementan. Jumlahnya akan ditentukan oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"(Jumlahnya) Belum, karena yang menentukan jumlah bukan saya, Pak Menteri Perdagangan dan Ibu Menteri BUMN. Nanti diusulkan ke kita, nanti kita analisis," kata dia.
Tunjuk Perum Bulog
Ketut menyatakan, pemerintah akan menunjuk Perum Bulog atau BUMN lain untuk melakukan importasi ini. Hal ini sama seperti penugasan yang diberikan pemerintah untuk mengimpor daging kerbau dari India.
"Memang Bulog (yang impor) dan unit BUMN lain yang ditunjuk," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement