Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah musisi tanah air menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/3/2018). Jokowi mengatakan pemerintah saat ini tengah merancang strategi mengembangkan kebudayaan di masa depan.
Khususnya, kata dia, di bidang industri musik. Jokowi mengaku ingin ada kemajuan industri musik tanah air di masa yang akan datang.
Advertisement
"Ini ada visi misalnya 2050, ada 2060 ini sudah mulai dirancang sejak dari sekarang. Jadi lima tahun pertama yang akan kita kerjakan itu lebih fokus," kata Jokowi di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Sementara, para musisi melaporkan hasil Konferensi Musik Indonesia (KAMI) yang digelar di Ambon, Maluku, kepada Jokowi.
"Ada tiga hal yang kita bahas. Pertama, musik dari aspek ekonomi. Kemudian Musik dari aspek pendidikan. Dan yang ketiga dalam aspek ketahanan kebudayaan," kata perwakilan para musisi, Glenn Fredly.
Glenn mengatakan ada sejumlah hal yang dihasilkan dari KAMI yang digelar pada 7-9 Maret 2018 lalu. Yang pertama, kata Glenn, adalah tentang tata kelola musik di Indonesia.
"Jujur selama 50 tahun lebih musik ini berjalan, karena yang terlewat adalah pengelolaan dan perlindungan. Dan itu sebabnya menjadi hal signifikan untuk dibahas, apalagi musik di era digital," ungkap Glenn yang juga penggagas dan ketua komite KAMI.
Kemudian yang kedua, Glenn menambahkan, dalam acara KAMI itu para musisi juga membahas tentang kebudayaan dan pariwisata. "Kemudian musik ada hubungannya dengan lingkungan hidup," tambah Glenn.
Yang terakhir, Glenn mengatakan para musisi menginginkan musik sebagai alat pemersatu bangsa dan juga kampanye antikorupsi.
"Dan konfrensi ini akan dibuat tahunan. Recananya tahun depan akan di Ambon, karena Ambon menuju kota musik dunia. Dan akan mengundang negara-negara Asia Pasifik," terang Glenn.
Konfrensi Perdana
Sebelumnya, Konferensi Musik Indonesia (KAMI) perdana digelar pada 7 hingga 9 Maret 2018 di Kota Ambon, Maluku.
KAMI membahas topik-topik umum seputar industri musik yang melibatkan pelaku musik dengan pemerintah.
Diharapkan, hasilnya nanti akan menciptakan suatu pembaharuan tatanan ekosistem musik yang berkelanjutan, serta menjadi salah satu kekuatan ekonomi baru kreatif Indonesia.
Dalam acara tersebut, tema yang akan diusung adalah Raya Nada untuk Indonesia. Para pelaku yang dilibatkan dalam konferensi ini ada tiga golongan.
Mereka adalah pelaku musik, pemerhati musik, dan pengambil keputusan dalam hal ini adalah pemerintah dan pengusaha. Sementara topik yang dibahas dalam acara KAMI ini seputar memajukan musik sebagai kekuatan ekonomi Indonesia di masa mendatang.
Selain tata keloka industri musik di era digital; musik dalam pemajuan kebudayaan; musik, diplomasi budaya, dan pariwisata; dan musik sebagai alat perdamaian dan pemersatu bangsa.
Agenda terakhir adalah pembacaan hasil konferensi dan peluncuran radio anak Indonesia. Dan sekaligus merayakan Hari Musik Indonesia yang pertama pada 9 Maret 2018.
Advertisement