Mozilla dkk Akan Tarik Iklan dari Facebook

Skandal kebocoran data Facebook ternyata berbuntut panjang. Mozilla dan perusahaan besar lainnya dikabarkan bakal tarik iklannya dari media sosial itu.

oleh Yuslianson diperbarui 23 Mar 2018, 09:42 WIB
Ilustrasi Facebook. (Foto: Tech Spot)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus penyalahgunaan dan kebocoran data 50 juta pengguna Facebook berbuntut panjang. Meski CEO dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, sudah mengakui dan meminta maaf, tak sedikit pengguna setianya hilang kepercayaan terhadap platform media sosial tersebut.

Selain pengguna yang mulai meragukan keamanan data akun mereka, Facebook terancam bakal berkurang pendapatannya dari pengiklan.

Dilansir Endgadget, Jumat (23/3/2018), Mozilla akan mulai menarik seluruh iklannya dari Facebook. Hal ini dikonfirmasi dengan posting perusahaan di laman blog resminya.

Mozilla mengatakan, "Skandal Cambridge Analytica membuat kami menelaah lebih dekat peraturan privasi default Facebook saat ini."

"Meski masih banyak yang harus dipelajari, akses terbuka ke banyak data--khususnya berkenaan dengan pengaturan aplikasi pihak ketiga--sangat mengkhawatirkan," sambungnya.

Atas dasar tersebut, perusahaan yang berbasis di Mountain View, California, Amerika Serikat (AS) ini pun setop beriklan untuk sementara waktu di Facebook.


Tak Hanya Mozilla

Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Meskipun Mozilla tampaknya menjadi perusahaan kenamaan pertama yang menarik iklannya dari Facebook, tak menutup kemungkinan akan banyak lagi yang mempertimbangkan hal serupa.

Seperti yang dilaporkan The Times, Incorporated Society of British Advertisers (ISBA) di Inggris telah meminta pertanggungjawaban Facebook atas penyalahgunaan data tersebut.

ISBA juga dikabarkan akan bertemu langsung dengan para petinggi perusahaan rintisan Mark Zuckerberg itu minggu ini.

"Ketika bertemu dengan Facebook, kami ingin memahami cakupan penyelidikan yang Zuck sebutkan," ungkap Phil Smith, direktur jendral ISBA.

Sekadar informasi, ISBA merupakan badan perdagangan yang mewakili lebih dari 3.000 merek, termasuk Unilever dan P&G. Mereka sedang mempertimbangkan menarik ratusan juta dolar uang iklan mereka dari Facebook.

Keputusan tersebut dilaporkan bakal diambil setelah mendengar tanggapan dan jawaban dari para petinggi Facebook saat pertemuan nanti.


Bos Facebook Angkat Bicara

CEO Facebook Mark Zuckerberg (AP Photo/Jeff Chiu)

Setelah menjadi 'buruan' banyak media, Mark Zuckerberg, akhirnya angkat bicara terkait skandal kebocoran puluhan juta data pengguna Facebook.

Lewat akun Facebook-nya, Zuckerberg menulis pernyataan resmi dan permintaan maaf terkait kasus terbesar yang dialami perusahaan. Bahkan, ia mengaku kalau hal tersebut adalah sebuah pelanggaran.

Mengutip laman The Guardian, suami Priscilla Chan ini mengungkap kalau pihaknya bertanggung jawab akan kejadian tersebut.

"Kami sangat bertanggung jawab untuk melindungi data Anda. Kalau kami tidak bisa, tentu kami tidak akan melayani pengguna," kata pria yang karib disapa Zuck ini.

"Saya paham betul atas kejadian ini, dan saya jamin ini tak akan terjadi lagi. Saya mengakui Facebook telah membuat kesalahan besar. Masih banyak yang harus dilakukan, dan kami harus melangkah terus untuk melakukannya," ia melanjutkan.

Adapun kesalahan ini Zuckerberg sebut sebagai, "pelanggaran antara Facebook dengan pengguna yang berbagi data dengan perusahaan".

Karena itu, Zuckerberg dan Facebook akan berusaha untuk memperbaiki semuanya mulai dari hari ini. Zuckerberg juga meminta maaf karena sempat "menghilang" sejak skandal tersebut merebak.

"Kami akan belajar dari peristiwa ini untuk terus memperkuat keamanan platform ke depannya, kami ingin membuat komunitas merasa lebih aman. Saya tahu ini butuh waktu lama (untuk memperbaikinya), tetapi saya berjanji kami akan berusaha untuk (memperbaiki) ini dan membangun layanan yang lebih baik," tuturnya.

(Ysl/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya