Bolehkah Oli Motor Sport Dipakai di Skutik atau Sebaliknya?

Bukan tak mungkin penggunaan oli sembarangan akan membuat sepeda motor bermasalah, terutama pada bagian performa.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 23 Mar 2018, 15:07 WIB
Takaran oli pada mesin sepeda motor telah ditentukan oleh pabrikan.

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai merek oli sepeda motor hadir dengan sejumlah keunggulan. Namun perlu dicatat, setiap oli tak bisa digunakan asal-asalan, seperti oli matik digunakan untuk motor sport atau sebaliknya.

Hal ini ditegaskan langsung Lubricant Lead Phillips 66 Asia, Koh Kar Tai, saat ditemui usai acara peluncuran Kendal Lubricant di kawasan Menteng, Jakarta.

“Sebenarnya sulit untuk menjelaskan secara teknis, tapi kita lihat motor biasa menggunakan wet clutch (kopling basah), sedangkan skutik dry clutch (kopling kering). Tapi ada juga motor biasa kaya Ducati pakai dry clutch. Sedangkan bedanya skutik itu kode olinya MB, sementara motor biasa itu MA,” terang  Koh Kar Tai, Kamis (23/3/2018).

Jika motor matik atau motor sport menggunakan oli berbeda, dia menyatakan, bukan tak mungkin hal itu justru akan bermasalah pada performa.

“Nah jika oli MB digunakan untuk sport, itu bisa kalau pas ganti gigi motor malah jadi lebih pelan, karena giginya enggak mau nyatu sama olinya. Itu yang bikin motor jadi pelan, padahal ganti gigi supaya lebih kencang,” ucapnya.

“Jangan pernah sekali-sekali ganti oli motor biasa dengan oli skuter. Skutik itu punya olinya, sendiri begitu juga dengan motor-motor biasa, karena formulanya itu berbeda dan juga desain mesinnya berbeda,” tambahnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


4 Komponen Mesin Korban OIi Palsu

Berbagai macam oli sepeda motor beredar di pasaran. Nyatanya, tidak semua oli itu asli. ada juga terselip oli palsu. Jika tak tahu cara membedakannya, bukan tidak mungkin konsumen makin banyak yang menggunakan oli palsu.

Menurut Kepala Bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) Daya Motor Cibinong, Asep Suherman, jika menggunakan oli palsu, maka akan berdampak terjadinya masalah pada jeroan mesin.

“Karena jika menggunakan oli palsu yang saya temui biasanya pelumasan (mesin) kurang sempurna, jadi otomatis ada beberapa bagian kena seperti ring seher, piston, noken as, rocker arm,” ungkap Herman saat ditemui di bengkel AHASS Daya Motor Cibinong di Jl Raya Bogor, Nanggewer, Cibinong.

Herman mengatakan, meski saat ini oli palsu cukup sulit dibedakan, sepeda motor yang menggunakan oli palsu biasanya akan memiliki ciri-ciri khusus, yaitu cepat menimbulkan asap. Selain itu, performa sepeda motor juga tidak enak digunakan, mulai dari tarikan hingga perpindahan transmisi yang kasar.

“Pas ganti oli itu terlihat olinya memuai cepat antara 1-2 minggu. Jadi cepat habis, kayak pakai oli bekas juga. Sebelumnya asap keluar dari knalpot, karena ada bagian-bagian yang terkikis, seperti pada bagian sehernya,” tuturnya.

Kata Herman, jika benar terjadi masalah pada bagian-bagian yang disebut di atas bukan tidak menutup kemungkinan harus dilakukan penggantian mesin.

“Kalau sudah ganti mesin, untuk tipe matik, cub atau bebek (ongkosnya) itu bisa mencapai Rp 1,4 jutaan. Tapi itu estimasi, karena belum pasti ada yang rusak bahkan ada lebih,” ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya