BI Tahan Suku Bunga, Rupiah Tertekan

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.763 per dolar AS hingga 13.795 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 23 Mar 2018, 13:26 WIB
Teller menunjukkan mata uang dolar di Jakarta, Jumat (2/2). Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang berada di level Rp13.700 hingga Rp13.800.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Jumat pekan ini. Pelemahan ini terjadi usai Bank Indonesia menagan suku bunga acuan.

Mengutip Bloomberg, Jumat (23/3/2018), rupiah dibuka di angka 13.763 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.755 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.763 per dolar AS hingga 13.795 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melelamh 1,68 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JIsdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.780 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan Kamis kemarin yang ada di angka 13.737 per dolar AS.

Research Analyst FXTM Lukman Otunuga menjelaskan, nilai tukar rupiah sedikit melemah terhadap dolar AS setelah BI memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga acuan di 4,25 persen.

Keputusan ini memberikan sinyal bahwa BI terus berusaha untuk menjaga stabilitas makro dan keuangan serta mendorong ekonomi domestik.

Walau begitu, para pengambil kebijakan di Indonesia mungkin lebih memikirkan untuk menjaga level rupiah guna menghindari arus keluar modal di kala Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga.

"Rupiah mungkin akan kuat, terutama mengingat Gubernur Agus Martowardojo telah memberi sinyal bahwa Bank Indonesia akan terus mengintervensi guna menjaga kurs Rupiah," jelas dia.

Ia melanjutkan, sebenarnya dolar AS melemah sejak te Fed mengeluarkan estimasi bahwa tidak akan menaikkan suku bunga acuan secara agresif sehingga bisa memberikan ke mata uang negara berkembang termasuk rupiah.

Namun pada kenyataannya keputusan BI membuat pelemahan dolar AS tidak terlalu terasa.


BI Tahan Bunga Acuan

Ilustrasi Foto Suku Bunga (iStockphoto)

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan Bank Indonesia (BI) 7-day reverse repo rate sebesar 4,25 persen. Bank Indonesia juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility sebesar 3,50 persen dan Lending Facility 5,00 persen.

"Rapat Dewan Gubernur BI pada 21-22 Maret 2018 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day repo rate tetap sebesar 4,25 persen. Berlaku efektif sejak 23 Maret tahun 2018. Konsisten dengan upaya menjaga stabilitas keuangan," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Agusman kemarin.

Hasil rapat ini telah mempertimbangkan faktor eksternal seperti keputusan Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve yang menaikkan suku bunga acuan 0,25 persen usai rapat pada 20-21 Maret 2018. Suku bunga acuan the Federal Reserve menjadi 1,5 persen-1,75 persen.

"Pertumbuhan global meningkat tapi perlu ada yang dicermati. Di negara maju pertumbuhan ekonomi 2018 lebih tinggi ditopang dampak stimulus fiskal, sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia. Bank Indonesia juga telah memperkirakan suku bunga The Fed yang meningkat," jelas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya