Liputan6.com, Jakarta Sebuah rokok jenis baru muncul di Indianapolis, Amerika Serikat. Rokok ini berisi satu bahan utama yaitu racun serangga.
Pejabat di Indianapolis memperingatkan orang untuk menjauhi rokok dengan nama "KD", "Katie", atau "Zombie" ini. Harganya sangat murah dan bisa membuat penggunanya jadi seperti zombie.
Advertisement
Dilansir dari New York Post pada Jumat (23/3/2018), KD muncul dalam bentuk campuran ganja, rempah-rempah, tembakau, hingga daun pisang yang disemprotkan dengan racun serangga. Ketika campuran ini diisap. Efeknya akan membuat penggunanya seperti zombie selama 45 menit.
Rokok berbahan campuran itu dapat dibeli dengan harga 20 Dolar per kantung. Bahkan, beberapa orang menambahkan racun serangga itu ke benda-benda di atas sendirian.
"Anda lihat apa yang terjadi pada serangga, kemudian Anda lihat apa yang benda itu lakukan terhadap otak dan tubuh Anda," kata pemadam kebakaran Indianapolis, Scott Lebherz.
Kapten Departemen Kebakaran Indianapolis, Chris Major mendeskripsikan apa yang terjadi saat orang merokok benda itu.
"Gerakan mereka lambat dan lesu. Air liur menetes dan fungsi tubuh menghilang," kata Major.
"Kami menemukan mereka tanpa pakaian, makan rumput, dan mengangkat kotoran lalu memasukkannya ke mulut," tambah Major.
Kepolisian Indianapolis mengatakan mendapat banyak laporan tentang kasus overdosis rokok tersebut di kota. Kebanyakan dari penggunanya pingsan dengan semprotan serangga di tangan mereka.
Saksikan juga video berikut ini:
Paparan Piretroid
Racun serangga memiliki konsentrasi piretroid yang tinggi. Sebuah studi tahun 2014 oleh Texas Tech University Health Sciences Center, Amerika Serikat menemukan, jenis zat tersebut akan meningkatkan kadar adrenalin sebelum akhirnya menurun dengan cepat. Hal ini bisa membuatnya sangat adiktif.
Orang-orang yang menggunakan racun serangga untuk memburu hama kemungkinan tidak berisiko karena paparan piretroidnya rendah.
Namun, paparan yang lebih tinggi bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan neuroeksitasi, yang menyebabkan berkeringat, kejang otot, dan risiko koma.
Advertisement