Liputan6.com, Jakarta - Jenis narkoba (narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya) apa yang paling membuat seseorang sangat kecanduan?
Jawabannya sangat sulit untuk ditentukan. Karena, berbagai riset memiliki tolak ukur yang berbeda-beda dalam menentukan jawaban tersebut.
Tolak ukur itu dapat berupa; efeknya bagi pecandu, harganya di pasaran, seberapa cepat Narkoba itu dalam memicu hormon dopamin di otak, hingga seberapa mudah zat tersebut membuat orang ketagihan.
Baca Juga
Advertisement
Namun, tim riset yang satu ini punya metode lain yang dianggap lebih representatif dalam menentukan tolak ukur tersebut.
Tim riset yang dipimpin oleh David Nutt dari Imperial College London menggunakan metode wawancara terhadap panel pakar dan ilmuwan yang menggeluti studi kecanduan.
Temuan itu kemudian dituangkan oleh Nutt dan kawan-kawan dalam sebuah makalah ilmiah yang dipublikasikan oleh The Lancet General Medical Journal.
Merujuk pada penelitian itu, berikut, 5 narkoba yang paling membuat seseorang sangat kecanduan dan dampaknya bagi otak para pecandu, seperti dirangkum dari The Independent's Indy 100 (23/3/2018).
1. Heroin
Nutt dan tim menetapkan heroin sebagai zat yang paling membuat seseorang sangat kecanduan, dengan skor 3 (dari maksimal 3).
Sebagai turunan opium, heroin mampu membuat kadar hormon dopamin dalam otak hewan laboratorium meningkat hingga 200 persen dari kadar normal.
Selain itu, heroin juga ditetapkan sebagai narkoba yang paling berbahaya dibanding zat lainnya, karena meningkatkan risiko kematian hingga 5 kali lipat bagi manusia.
Dari segi kesehatan masyarakat, heroin juga disebut sebagai narkoba yang paling merusak.
Advertisement
2. Kokain
Kokain secara langsung mengintervensi hormon dopamin pada otak, memicu rasa senang berlebih dan memutus sensor realitas pada manusia.
Sekali pakai, kokain akan langsung memicu rasa ketergantungan. Karena, dapat memicu hormon dopamin pada seseorang meningkat tiga kali lipat dari kadar normal -- menurut tes terhadap hewan laboratorium.
Menurut data, sekitar 21 persen total pengguna kokain di seluruh dunia menjadi pecandu cukup dengan hanya satu kali mencobanya.
Saat ini, kokain menjadi salah satu zat yang paling banyak membuat orang kecanduan. Sekitar 14 - 20 juta orang di dunia telah menggunakan kokain, menurut data tahun 2009.
Oleh karena itu, dalam risetnya, Nutt dan timnya menetapkan kokain sebagai zat nomor dua yang paling membuat seseorang kecanduan.
3. Nikotin
Nikotin adalah komposisi utama dari tembakau yang biasa diolah menjadi rokok.
Lewat asap rokok yang diisap, nikotin masuk ke dalam paru-paru, diserap, dan dialirkan ke otak.
Sampai di otak, nikotin akan memicu hormon dopamin pada manusia meningkat hingga sekitar 25 - 40 persen dari kadar normal -- tergantung pada berapa miligram nikotin yang diisap.
Saat ini, hampir sekitar 1 miliar orang di dunia adalah perokok aktif.
Dalam risetnya, Nutt dan tim risetnya menetapkan nikotin sebagai zat nomor tiga yang paling membuat seseorang kecanduan.
Advertisement
4. Barbiturat
Barbiturat (nama generik) atau yang dikenal dengan nama jalanan berupa bullet, gorillas, nembies, barbs, atau pink ladies itu berada dalam urutan keempat.
Sejatinya, zat itu digunakan untuk mengobati individu yang mengalami serangan cemas dan kesulitan tidur.
Bahkan, dijual di berbagai toko-toko farmasi dengan nama generik beragam seperti; amobarbital, pentobarbital, fenobarbital, tuinal, atau sekobarbital.
Dalam dosis rendah, Barbiturat mampu memicu euforia alias rasa senang berlebih pada manusia.
Namun, dalam dosisi tinggi, Barbiturat mampu menghambat sistem respirasi. Pada kondisi ekstrem, penggunaan berlebihan mampu membuat orang meninggal dunia.
Di samping ketergantungannya yang tinggi, faktor lain yang membuat Barbiturat duduk di peringkat empat adalah kemudahannya untuk diperoleh dan diperjualbelikan.
5. Alkohol
Duduk di peringkat lima, alkohol memiliki skor tingkat ketergantungan 1,9 dari maksimal 3 menurut riset Nutt dan tim.
Menurut riset, konsumsi alkohol mampu meningkatkan hormon dopamin meningkat sekitar 40 - 360 persen, tergantung pada kadar ABV (alcohol-by-volume) pada produk tersebut.
Semakin banyak dikonsumsi, kadar hormon dopamin akan semakin terus meningkat.
Menurut data, sekitar 22 persen total peminum alkohol di seluruh dunia bertendensi menjadi pecandu berat.
Saat ini, WHO menaksir bahwa ada sekitar 2 miliar orang di dunia telah mengonsumsi alkohol.
Di sisi lain, alkohol telah menyebabkan kematian bagi 3 juta orang pada 2012.
Advertisement