Wakapolri Pastikan Tak Ada Sandiwara di Penanganan Kasus Novel Baswedan

Respons itu menyusul pernyataan politikus senior PAN, Amien Rais, beberapa waktu lalu soal penyelidikan kasus Novel Baswedan.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 23 Mar 2018, 19:26 WIB
Wakapolri Komjen Syafruddin saat menghadiri pertemuan ulama (Jord Qodama) Jamaah Tabligh di Cikampek, Jawa Barat, Kamis (22/3). Wakapolri sebagai umat Islam bisa hidup berdampingan dengan pemeluk agaman lain. (Liputan6.com/Pool/Fernando)

Liputan6.com, Jakarta - Wakapolri Komjen Syafruddin memastikan tidak ada sandiwara dalam pengusutan kasus penyerangan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Respons itu menyusul pernyataan politikus senior PAN Amien Rais beberapa waktu lalu.

"Tidak ada (sandiwara). Ya kalau sandiwara, polisi enggak mau dikontrol dan diawasin. Ini kan dikontrol oleh Ombudsman, Komnas HAM, apa-apa semua, media apalagi," ujar Syafruddin di Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (23/3/2018).

Syafruddin memastikan, pengusutan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan menggunakan air keras tetap berlanjut. Ia menegaskan, Polri tidak main-main dalam pengusutan kasus tersebut.

"Jalan terus, kan Kapolda Metro progres terus. Dan bolak-balik tiap bulan kan Kapolda Metro datang ke KPK (koordinasi penanganan kasus penyerangan Novel)," kata dia.

Jenderal bintang tiga itu berharap masyarakat bersabar dan memercayakan penanganan perkara tersebut kepada Polri. Dia optimistis Polri dapat mengungkap kasus penyerangan Novel Baswedan yang sudah hampir setahun berlalu itu.

"Insyaallah kita ungkap, insyaallah, insyaallah. Berdoa kepada Allah SWT, semua akan diungkaplah. Kita tidak membeda-bedakan kasus siapa, kasus siapa," ucap Syafruddin.


Kritikan Amien Rais

Amien Rais mengkritisi penanganan Polri atas kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan yang dinilai lambat.

Amien bahkan menilai Polri tengah bersandiwara, lantaran terlihat sulit mengungkap kasus penyerangan Novel. Sementara mudah menangani kasus terorisme.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya