Liputan6.com, Surabaya Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menghadiri undangan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Timur di Surabaya, Jumat (23/3/2018).
Pertemuan yang diikuti oleh ratusan guru se-Jatim (baik guru aktif hingga pensiunan ini) bertujuan untuk mengetahui visi dan misi Cagub Gus Ipul di Pilkada Jatim 2018, karena sebelumnya Khofifah juga diundang olah PGRI Jatim.
Advertisement
Ketua PGRI Jawa Timur, Ichwan Sumadi menyampaikan kepada Gus Ipul maupun tim sukses supaya sama-sama tahu bahwa salah satu sifat PGRI adalah Non partisan, dan bukan merupakan afiliasi dari partai politik.
"Jadi Nonpartisi ini maksudnya kami tidak mendukung salah satu paslon gubernur saja, melainkan kami bisa kemana-mana," katanya.
Dia menegaskan bahwa PGRI mempunyai kriteria dalam Pilgub Jawa Timur 2018, yaitu paslon harus mempunyai wawasan yang luas, dikenal dengan masyarakat dan peduli dengan pendidikan, peduli dengan nasib guru baik PNS maupun non PNS, peduli dengan PGRI dan berjalan berseiring dengan perjuangan nasib guru.
Serta, paslon harus yang jujur, amanah, pinter dan mampu menginformasikan tentang kebenaran.
"Jadi tolong diperhatikan dan dirasakan sendiri supaya jadi bekal untuk memilih paslon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur," ucapnya.
Selanjutnya giliran Gus Ipul yang diberi kesempatan untuk memaparkan visi dan misinya di Pilgub Jatim 2018. Gus Ipul menegaskan bahwa dia bersama Puti Guntur Soekarno (Mbak Puti) memastikan bahwa dunia pendidikan menjadi salah satu fokus perhatiannya.
Menurut Gus Ipul, untuk memperkuat pendidikan, ada tiga bidang yang harus menjadi perhatian pemerintah yakni kesejahteraan guru, fasilitas pendidikan, dan tata kelola sekolah.
"Kami sepakat untuk memberikan perhatian kepada guru dan sekolah. Baik negeri dan swasta," tutur Gus Ipul.
Pertama soal guru. Menurutnya, untuk meningkatkan kualitas pendidikan diawali dengan meningkatkan kesejahteraan para guru.
Oleh karenanya, dalam hal peningkatan kesejahteraan guru pihaknya akan melakukan intervensi melalui kebijakan pemerintah provinsi.
"Saya sepakat, kita di titik ini juga karena jasa guru. Oleh karenanya kami setuju bahwa perlu adanya interveni untuk menyejahterakan guru. Terutama guru swasta," kata kandidat yang berpasangan dengan Cawagub Puti Guntur Soekarno ini.
Gus Ipul tak memungkiri bahwa saat ini para guru dihadapkan dengan masalah kesejahteraan. Belum lagi dengan moratorium CPNS yang saat ini tengah diberlakukan oleh pemerintah pusat. Gus Ipul juga memahami beratnya sebagai seorang pendidik.
Gus Ipul lantas bercerita bahwa ia merupakan anak dari guru agama. Sang ayah, Ahmad Yusuf Cholil adalah guru agama di salah satu SMP Negeri di Pasuruan. Sedangkan sang ibu, Sholichah Hasbulloh, juga merupakan guru agama di salah satu SD Negeri di Pasuruan.
"Bapak dan ibu saya juga merupakan anggota PGRI. Sehingga, dalam darah saya juga mengalir darah PGRI," ucap keponakan Gusdur ini.
Selain memperhatikan kesejahteraan guru, pihaknya juga akan meningkatkan fasilitas serta memperbaiki tata kelola pendidikan dan sekolah. Diantaranya melalui program Dik Dilan (Pendidikan Gratis Dilanjutkan).
"Kami ingin meningkatkan kualitas para lulusan sekolah melalui wajib belajar 12 tahun. Kami harapkan, peningkatan kualitas pendidikan akan sekaligus berdampak positif mutu lulusannya," ujar Gus Ipul.
Pada saat pemaparan tersebut, pantauan Liputan6.com dilokasi, ratusan peserta rapat tersebut serasa terkesima dengan apa yang disampaikan oleh Gus Ipul. Tak banyak dari mereka yang bermain handphone, melainkan mereka sibuk mendengarkan dan mencatat pemaparan visi dan misi ya g disampaikan oleh Gus Ipul.
(*)