Sudah Dukung, Golkar Minta Jokowi Pertimbangkan Kadernya Jadi Cawapres

Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono menyebut bisa akan menjadi masalah ke depan jika cawapres Jokowi tak dikenal oleh kader partainya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Mar 2018, 06:31 WIB
Agung Laksono datangi KPK. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar telah mendeklarasikan dukungannya kepada Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon Presiden pada Pemilu 2019. Oleh karena itu, Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono ingin Jokowi dan tim khusus yang mencari cawapres mantan Gubernur DKI Jakarta itu, untuk mempertimbangkan calon dari kader Golkar.

"Untuk capres, kita kan mendukung Jokowi. Hanya ya tentu diharapkan sekali dukungan dari Golkar itu dibuat, maka harus dipertimbangkan agar cawapresnya itu berasal dari kader Golkar," ucap Agung di sela-sela Rakernas Golkar, Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Dia menyebut bisa akan menjadi masalah ke depan jika cawapres Jokowi tak dikenal oleh kader Golkar. Terlebih, jika mempunyai sepak terjang yang tidak baik.

"Tentu harus dilihat dari elektabilitasnya. Tidak sembarang track record-nya. Jangan pernah terlibat dari kasus, diterima dari berbagai kalangan. Dari kalangan muda milenial, umat dan beragama. Saya kira itu masuk. Tapi kalau sama sekali yang enggak dikenal Golkar, memang akan menimbulkan sesuatu hal, menjadi tanda tanya bagaimana soliditas dukungan nanti," ungkap Agung.

 


Segera Bicarakan

Karena itu, lanjut dia, soal cawapres Jokowi ini yang harus segera dibahas dengan partai koalisi. Jangan sampai ada yang memonopoli.

"Ini yang perlu dibahas dalam partai koalisi. Partai koalisi jangan ada monopoli masuk ke partai. Harus berbagi-bagi gitu. Kalau enggak, nanti lu makan saja sendiri. Kalau enggak silakan saja tadi. (Diharapkan) kita jangan sampai begitu," tutur Agung.

Dia pun menyebut tawaran Golkar seperti itu untuk Jokowi. Jika memang tak bisa mengambil kader, jangan sampai menyakiti perasaan partai berlambang pohon beringin ini.

"Ya paling tidak seperti itu. Dan kalau tidak seperti itu, jangan juga kemudian menyakiti perasaan kami," kata Agung.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya