Liputan6.com, Roma - Benda-benda yang ada di sekeliling kita umumnya mempunyai sejarah panjang, namun banyak dari kita yang tak menyadari asal muasal benda itu. Contohnya saja, garpu. Pasangan sendok ini digunakan oleh manusia sebagai alat untuk makan.
Penggunaan garpu merupakan budaya turun temurun di Barat, sedangkan di Asia Timur sumpit lebih umum digunakan, terutama untuk makan mi. Tapi saat ini, garpu telah tersedia dalam jumlah besar di Asia Timur.
Advertisement
Kebanyakan garpu berbahan dasar logam, sedangkan lainnya dibuat dari plastik atau kayu. Tapi, tahukah Anda sejarah awal terciptanya benda bergigi 3 atau 4 ini?
Untuk pertama kalinya, garpu diketahui dipakai oleh orang-orang Mesir kuno dan orang-orang Quijia yang hidup di China antara 2400 dan 1900 Sebelum Masehi. Beberapa ribu tahun kemudian, garpu menjadi alat makan populer di bagian barat dan utara benua Eropa.
Akan tetapi, butuh waktu lama bagi sebagian besar orang Eropa untuk menggunakan garpu dalam kehidupan sehari-hari, kira-kira sampai tahun 1700-an, termasuk saat dikenalkan ke orang-orang Amerika yang memakan waktu beberapa dekade.
Sebenarnya, ketenaran garpu tak lepas dari sejumlah perjalanan yang dilakukan orang-orang dari semenanjung Italia.
Bukti arkeologis menunjukkan contoh-contoh pertama dari garpu kuliner. Alat makan ini hanya memiliki dua cabang dan digunakan untuk menyiapkan atau menyajikan makanan. Terbuat dari perunggu atau perak, garpu seperti itu telah ada di zaman Romawi kuno. Penggunaannya pun bervariasi, dari satu provinsi ke provinsi lainnya.
Tetapi di kemudian hari, garpu meja serupa ditemukan di dalam wilayah Kekaisaran Bizantium (atau Kekaisaran Romawi Timur) dan diketahui berasal dari Yunani kuno.
Catatan lain menunjukkan peralatan makan yang menyerupai garpu, barjyn, beredar di seantero Persia pada akhir abad milenium pertama Anno Domini (Masehi). Tapi benda tersebut hanya dipakai oleh orang-orang kelas atas.
Pada waktu itu, popularitas alat makan ini tersebar di seluruh wilayah Timur Tengah, seperti layaknya di Eropa Barat di mana sendok, pisau, dan garpu masih menjadi pilihan favorit di meja makan.
Di Eropa, kehebohan penggunaan garpu mewabah di semenanjung Italia. Alasannya yakni karena pasta. Orang-orang Italia mulai menggunakan garpu meja sejak Abad ke-11. Tak hanya kedekatan mereka dengan Kekaisaran Bizantium, tetapi juga meningkatnya permintaan pasta di dapur-dapur kerajaan.
Pada saat itu, penjualan spasta angat kuat di Italia. Mulanya, mi khas Italia tersebut dikonsumsi dengan bantuan alat yang terbuat dari kayu berduri, punteruolo -- sejenis garpu namun hanya memiliki dua gigi. Setelah muncul garpu bergigi tiga, mereka mulai "mencampakkan" punteruolo. Garpu tiga gigi dirasa lebih cocok digunakan untuk makan pasta.
Selain pasta, perlahan-lahan orang Italia juga mulai menggunakannya untuk makanan lain.
Legenda Unik Tentang Garpu
Pernikahan abad ke-11 antara Theodora Anna Doukaina, seorang putri Bizantium, dan Domenico Selvo, putra Doge di Venesia, berubah menjadi bencana.
Sebelum upacara dilaksanakan, pengantin wanita menginginkan adanya garpu di tengah pesta untuk seluruh tamu undangan. Permintaannya ini membuat Theodora dianggap melawan perintah Dewa.
Para tamu pernikahan zaman itu terbiasa menggunakan tangan kosong untuk menyantap hidangan pesta. Oleh karenanya, merupakan sebuah penghinaan terhadap Dewa karena dia mengganti tangan dengan garpu.
Beberapa tahun kemudian, Theodora meninggal secara tragis setelah terjangkit penyakit. Beberapa penduduk setempat mengklaim kematiannya merupakan hukuman dari Dewa.
Advertisement