Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News Hari Ini, dari Mekah, pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengusulkan empat partai berkoalisi di Pilpres 2019. Keempat partai itu adalah Partai Demokrat, PAN, PKS, dan Gerindra.
Apa jawaban dari masing-masing partai?
Advertisement
Dari partai besutan Amien Rais, belum memutuskan arah koalisi Pilpres. Sebab itu, hingga kini kesempatan membangun arah koalisi masih terbuka lebar
Dari Gerindra, Wakil Ketua Umum Ferry Juliantono mengungkapkan, partainya saat ini tengah membuka koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat.
Sementara itu, dari Bondowoso, efek gas beracun yang muncul di Kawah Ijen membuat puluhan warga dilarikan ke rumah sakt karena menderita mual dan muntah-muntah. Namun, tidak bagi hewan ternak warga. Mereka mati akibat gas beracun.
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 News Hari Ini:
1.Dari Mekah Rizieq Shihab Ingin Satukan 4 Partai, Apa Kata Mereka?
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengusulkan agar Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB) berkoalisi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, usulan Rizieq Shihab merupakan hal baik, yakni untuk menyatukan umat.
Namun, kata Wakil Ketua Komisi II DPR ini, koalisi akan terlaksana bila semua partai dapat melepaskan ego masing-masing dengan tujuan untuk mengusung kesatuan umat.
2.HEADLINE: Semburan Gas Beracun Kawah Ijen, Pertanda Apa?
Para korban mengeluh mual hingga muntah-muntah. Badan lemah lunglai. Setelah diusut, penyebabnya adalah gas beracun yang muncul dari letupan di Kawah Ijen.
Ada 30 orang yang keracunan. Para korban kemudian dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit. Namun, tak ada korban jiwa.
Sementara, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM Kasbani mengatakan, potensi gas yang keluar dari kawah Ijen selalu ada.
3. 4 Prasasti Kerajaan Sriwijaya yang Isinya Penuh Kutukan, untuk Siapa?
Prasasti tidak melulu berisi pengakuan atas kebesaran raja, pembukaan wilayah baru, atau pun hal yang sifatnya keagamaan, tapi juga sumpah serapah atau kutukan.
Akan tetapi, Prasasti Kutukan tidak dibuat sembarangan. Biasanya dibuat agar rakyat tunduk pada kekuasaan raja.
Berikut beberapa Prasasti Kutukan Kerajaan Sriwijaya.
Sama seperti Prasasti Palas Pasemah, Prasasti Kota Kapur berisi kutukan kepada mereka yang berbuat jahat, tidak tunduk dan tidak setia kepada raja. Dalam prasasti berangka tahun 608 S atau 28 April 686 M ini disebutkan, mereka yang tidak tunduk akan celaka.