Jokowi Minta Sejumlah Menteri Turunkan Tarif Tol

Presiden meminta kementerian dan instansi terkait, terutama Menteri PUPR, Menteri Perhubungan, dan Menteri BUMN, mengkaji komponen yang membuat tarif menjadi mahal.

oleh Mevi Linawati diperbarui 24 Mar 2018, 09:50 WIB

Fokus, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan, ia banyak mendengar keluhan bahwa tarif jalan tol untuk angkutan barang mahal, sehingga mempengaruhi biaya logistik. Karena itu, ia meminta kementerian dan instansi terkait, terutama Menteri PUPR, Menteri Perhubungan, dan Menteri BUMN, mengkaji komponen yang membuat tarif menjadi mahal.  

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Sabtu (24/3/2018), Presiden mengakui, sudah memerintahkan agar tarif tol diturunkan antar 15 hingga 30 persen. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memperpanjang konsesi hingga 50 tahun.

"Saya hanya meminta kepada Menteri PU, Menteri BUMN, Menteri Perhubungan agar tarif Tol yang berhubungan dengan transportasi logistik dan transportasi  barang itu bisa diturunkan sebanyak-banyaknya," ujar Jokowi.

Sementara itu, Menteri PUPR yakni Basuki Hadimulyono mengakui sudah dipanggil Presiden Joko Widodo bersama Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), serta dua operator jalan Tol.

Dalam pertemuan tersebut disampaikan skenario menurunan tarif jalan Tol, agar tidak terlalu mahal. Saat ini ada empat kelompok harga jalan tol berdasarkan tahun pembangunannya, yaitu yang dibangun tahun 1970-an hingga tahun 2000 tarifnya 200 - 400 per kilometer, seperti  Tol Jagorawi. Dan yang termahal adalah yang dibangun 2015 hingga sekarang, yaitu Rp 1.200 hingga Rp 1.300 per kilometer.

Selain itu. Menteri BUMN belum bisa memastikan, kapan keputusan penurunan tarif bisa dilakukan. Saat ini tarif Tol di Indonesia jauh lebih mahal dibanding negara tetangga. Tarif Tol di Singapura Rp 777 per kilometer, Malaysia Rp 492 per kilometer,  dan Thailand Rp 440. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya