Wanita Ini Baru Sadar Tak Punya Vagina Setelah Berusia 18 Tahun

Wanita itu tak memiliki vagina, uterus, hingga serviks. Dalam dunia medis, keadaan itu disebut sebagai Sindrom Mayer Rokitansky Hauser (MRKH).

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Mar 2018, 21:00 WIB
Ilustrasi Vagina - Alat Reproduksi wanita (iStockphoto)

Liputan6.com, Ballymoney - Rebekah Knight baru menyadari ada hal aneh dari dalam dirinya. Pada saat remaja seusianya sudah mengalami masa pubertas, yaitu sirkulasi haid, ia malah belum sama sekali.

Saat usianya sudah menginjak 18 tahun barulah ia merasa cemas akan kondisi yang ia alami.

Dikutip dari laman Metro.co.uk, Sabtu (24/3/2018), perempuan yang tinggal di Ballymoney, Irlandia utara itu kemudian mengadukan segala permasalahannya dengan sang ibu, Debbie.

Mendengar keluh dan kesah anak, sang ibu lantas membawanya ke dokter. Dari situ baru diketahui ada yang tak beres dari organ reproduksi Rebekah Knight.

Wanita itu tak memiliki vagina, uterus, hingga serviks. Dalam dunia medis, keadaan seperti ini disebut sebagai Sindrom Mayer Rokitansky Hauser (MRKH).

Hal ini termasuk langka, karena hanya terjadi pada 1 dari 5.000 perempuan di dunia. Dengan kondisi semacam ini, ia dipastikan tidak akan mengandung anaknya.

"Saya sangat sedih sekaligus kecewa. Sebab, hal ini tak pernah saya percayai sebelumnya," ujar Rebekah Knight.

"Saya juga merasa terpukul saat tahu bahwa tak bisa mengandung anak. Tetapi saya masih punya pilihan lain yaitu mengadopsi anak," tambahnya.

Meski tak punya vagina, serviks dan rahim, Rebekah Knight masih memiliki ovarium (sel telur). Ia masih dapat menghasilkan sel telur dan memiliki anak secara biologis.

Namun karena tak punya rahim, maka ia tak bisa mengandung sendiri.

Kini Rebekah Knight sudah berusia 25 tahun dan telah menjalani operasi pelebaran mulut vagina tahun 2013. Setelah bertahun-tahun hidup dengan kondisi semacam ini, ia memutuskan untuk menulis kisahnya sebagai gadis tanpa vagina tahun 2015.


Kisah Serupa

Ilustrasi vagina (iStockphoto)

Seorang wanita berusia 23 tahun di laporkan menderita sebuah penyakit bawaan lahir yang langka, yang menyebabkan dia tak memiliki vagina.

Devan Merck baru menyadari keanehan pada tubuhnya saat ia berusia 12 tahun. Seperti dikutip dari News.com.au, dokter mengatakan bahwa perempuan yang kini berusia 23 tahun itu tidak memiliki saluran vagina, seviks, dan leher rahim.

Medis akhirnya mendiagnosa Devan menderita Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser syndrome (MRKH Syndrome) -- kondisi di mana seorang wanita terlahir tanpa vagina, serviks, dan leher rahim.

Kelainan itu pertama kali ia rasakan ketika berusia 12 tahun. Kala itu setiap bulannya Devan muda akan mengalami kram menyiksa.

Saat itu dokter hanya mengatakan bahwa rasa sakit itu ditimbulkan akibat proses awal menstruasi.

Tapi pernyataan dari medis itu tidak memuaskan ibu Devan, Gina Sims, yang akhirnya menemukan seorang dokter spesialis.

Ahli itulah kemudian yang menyebutkan bahwa putrinya terkena sindrom langka, yang menyerang satu dari 5 ribu perempuan.

Pada saat berusia 13 tahun, Devan menjalankan operasi pembuangan rahimnya, yang tak terbentuk sempurna.

Ketika Devan menginjak usia 17 tahun, dokter membuatkan vagina buatan. Dengan begitu gadis tersebut dapat berhubungan seks.

"Mereka terpaksa membuatkan saluran vagina untukku. Dengan begitu aku bisa berhubungan intim," kata Devan.

"Aku memiliki lapisan kulit tebal yang menutupi saluran vaginaku. Dokter harus memotongnya dan mengambil kulit dari bokongku yang kemudian ditempelkan di dalam saluran vagina baru," kata Devan.

Perempuan itu juga mengatakan bahwa dokter meletakkan sesuatu yang terbuat dari busa di dalam kelaminnya, untuk mencegah saluran itu tertutup kembali.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya