Liputan6.com, Makassar - Petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar mengamankan seorang penumpang pesawat maskapai Sriwijaya Air karena bergurau membawa bom.
"Benar, jika ada penumpang diamankan karena bergurau membawa bom di bandara dan itu sangat sensitif," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani di Makassar, Jumat, 23 Maret 2018, dilansir Antara.
Adapun identitas penumpang Sriwijaya Air yang diamankan petugas Avsec Bandara Internasional Sultan Hasanuddin yakni, Abdullah Toduho (34), warga Tidore, Maluku.
Berdasarkan informasi, pada pukul 09.10 Wita, penumpang itu sedang boarding melalui pintu tiga di lantai dua Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Setelah masuk kabin pesawat SJ 556, ia langsung duduk di kursi 15 D.
Baca Juga
Advertisement
Ternyata ia menduduki tempat yang salah. Seorang pramugari lalu meminta penumpang itu pindah ke kursi sebelahnya sesuai tiket yang dipegang.
Saat ia pindah tempat duduk, pramugari itu menanyakan barang bawaan yang dibawa dan dijawab bahwa isinya adalah bom. Pramugari tersebut langsung melaporkannya kepada pihak Avsec Sriwijaya.
Pihak petugas yang menerima informasi itu kemudian membawa penumpang tersebut ke posko Avsec Bandara Internasional Sultan Hasanuddin untuk dimintai keterangan. Ia tidak diizinkan untuk melanjutkan penerbangannya dengan menggunakan pesawat Sriwijaya SJ 556 tujuan Jakarta.
Bukan Candaan
Cerita pesawat gagal terbang setelah bergurau membawa bom bukan kali pertama. Sebelumnya, seorang pria, Mah (32) juga mengaku membawa bom saat akan menumpang pesawat di Bandara Malikussaleh, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, akhirnya ditahan polisi pada Kamis, 9 November 2017.
Penumpang yang berencana akan terbang dengan pesawat Wings dengan nomor penerbangan IW1251 PK-WFT tujuan Bandara Kualanamu itu saat diperiksa petugas bandara mengaku bahwa barang yang dibawanya adalah bom.
"Pertanyaan itu sudah diajukan tiga kali oleh petugas dan jawabannya tetap sama, sehingga pihak bandara menghubungi pihak kepolisian dan selanjutnya dilakukan penangkapan serta penggeledahan," kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman.
Setelah sampai di kantor polisi, petugas menggeledah barang bawaan pria itu. Ternyata isinya tidak ada kaitannya dengan bahan peledak, namun hanya barang-barang tak berbahaya, seperti jeruk bali, kopi, dodol serta pakaian yang dibawakan sebagai oleh-oleh untuk kakaknya.
Maka itu, Dicky mengingatkan, setiap orang tidak lagi melontarkan gurauan membawa bom di tempat-tempat objek vital, seperti bandar udara dan pelabuhan, karena isu tersebut sangat sensitif dan berimplikasi pada gangguan keamanan dan ketertiban.
"Ini yang harus diperhatikan sama semua orang agar tidak lagi bergurau atau bercanda karena isu bom bukan untuk dijadikan bahan guyonan," jelas Kabid Humas.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement