Liputan6.com, Denpasar - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengimbau masyarakat agar mewaspadai dampak Siklon Tropis Markus. Keberadaan Siklon Markus pada 22 Maret 2018 itu diprediksi akan menimbulkan angin baratan dengan kecepatan 42 kilometer per jam di seluruh kawasan Pantai Selatan dan Pantai Utara Jawa.
Hingga 25 Maret 2018, Siklon Markus diprediksi akan semakin menjauhi wilayah Indonesia dan bergerak menuju Selatan yang diprediksi berada pada lokasi 30 derajat Lintang Selatan.
Menurut peneliti sains atmosfer Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer LAPAN, Erma Yulihastin, depresi tropis yang tumbuh menjadi bibit siklon Markus mulai muncul sejak 18 Maret 2018 di pantai barat Australia.
Baca Juga
Advertisement
Saat Bandung alami banjir bandang pada 20 Maret 2018, bibit badai itu masih berada di selatan Nusa Tenggara Barat. Siklon tropis yang terbentuk sempurna pada 21 Maret 2018, berlokasi di selatan Pulau Jawa.
Dampaknya, hujan ekstrem lebih dari 11 milimeter per jam turun di Panjalu, Tasikmalaya, Boyolali, dan Salatiga. Hujan juga turun di Rancaekek dan Cicalengka, Jawa Barat.
Angin baratan yang kencang dari Rancaekek ke Boyolali itu diduga memicu puting beliung di Banjar, Rabu, 21 Maret 2018. Bencana yang terjadi pukul 16.00 WIB itu mengakibatkan 636 rumah rusak.
Akibat siklon Markus itu, secara umum Jawa Barat akan mengalami hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang dan kilat.
Masih Normal di Bali
Kegiatan wisata air (water sport) di Pantai Mertasari, Sanur, Kota Denpasar, Bali hingga kini masih lancar dan normal, belum terpengaruh siklon tropis markus yang diprediksi akan mendekati wilayah Bali.
"Kami sampai saat ini, belum merasakan dampak buruk terkait isu siklon tropis markus yang diprediksikan akan melanda wilayah Pulau Bali," kata Manajer Blue Marine Watar Sport Sanur, Putu Cahya, Sabtu, 24 Maret 2018, dilansir Antara.
Ia mengakui BMKG sudah mengimbau perihal dampak siklon tropis markus, yakni terjadi perubahan cuaca pada April. Namun, kegiatan wisata air yang disukai para turis mancanegara, seperti ski, masih berjalan seperti biasa di sekitar Sanur.
Walau begitu, ia mengingatkan, pemandu wisata air untuk tetap bersemangat dan meningkatkan kewaspadaan dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada wisatawan dalam dan luar negeri untuk menikmati wisata air tersebut.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement