Kapolri: Pengarang Novel Indonesia Bubar 2030 Bukan Ahli Asia Tenggara

Kapolri Tito mengatakan, fiksi Ghost Fleet bukanlah karya ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademis.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 24 Mar 2018, 19:23 WIB
Kapolri Jendral Tito Karnavian merespon peryataan Prabowo terkait Indonesia bubar 2030 sebagai panggilan untuk menjaga persatuan atau "Wake Up Call" (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Bengkulu - Pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang memprediksi Indonesia akan bubar pada 2030 direspons datar oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Sebab, ungkapan tersebut berlandaskan kisah fiksi dari sebuah novel fiksi Ghost Fleet: a Novel of The Next World War, karya pengamat militer, Peter W Singer dan August Cole sebagai dasar "ramalannya".

"Landasannya novel fiksionery story saja," tegas Kapolri di sela-sela kunjungan kerja di Bengkulu, Sabtu (24/3/2018).

Menurutnya, Peter W Singer dan August Cole memang cukup dikenal dan memiliki reputasi baik dalam political sains. Namun, spesialisasinya tidak meneliti ke wilayah South East Asia atau Asia Tenggara, apalagi terkait isu Indonesia bubar 2030.

"Mereka tidak expert (ahli) untuk kawasan South East Asia," lanjut Tito.

Menurutnya, apa yang disampaikan Prabowo merupakan panggilan pemberitahuan bagi bangsa Indonesia untuk tetap menjaga dan memperkuat persatuan serta kesatuan bangsa.

Kapolri juga menilai Prabowo memang senang dengan analisis ilmiah dan bersifat akademis. Namun, dia mempertegas bahwa novel fiksi Ghost Fleet itu bukanlah karya ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademis. Sebab, kontennya tidak akurat dan bukan spesialisasi Asia Tenggara.

"Apa yang disampaikan Beliau itu wake up call bagi kita, semua untuk tetap bersatu," lanjut Kapolri.


Pidato Prabowo

Ramalan soal Indonesia bubar 2030 disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Mengenakan kemeja putih dan berpeci hitam, ia berdiri di atas podium dengan penuh semangat.

Dengan nada berapi-api, Prabowo Subianto mengutarakan tentang potensi buruk yang akan dialami Ibu Pertiwi. Tahun 2030, Indonesia diprediksi bakal bubar.

"Saudara-saudara. Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo dalam video yang diunggah akun Facebook Gerindra, Senin, 19 Maret 2018.

"Bung, mereka ramalkan kita ini bubar," tegasnya lagi.

Prabowo pun menyinggung soal aset yang dimiliki negara hanya dikuasai satu persen saja. Begitu juga kekayaan Indonesia yang malah dibawa dan dimanfaatkan ke luar negeri.

"Ini yang merusak bangsa kita, Saudara-Saudara sekalian. Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang, semakin culas, semakin maling. Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi," tutur Prabowo dalam video itu.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya